Nawnghkio, Myanmar, MINA – myanmar/">Militer Myanmar menewaskan 40 warga sipil, termasuk biksu Buddha dan anak-anak, dalam serangan udara di Myanmar utara saat mencoba untuk mengalahkan musuh-musuhnya, kata pemberontak kepada Radio Free Asia (RFA), Senin (17/3).
“Kita dapat mengatakan bahwa mereka sengaja menyerang warga sipil,” kata Lway Yay Oo, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA), pasukan pemberontak etnis minoritas di Negara Bagian Shan, yang berbatasan dengan Tiongkok.
Serangan udara junta di Biara Sein Yadanar di Kota Nawnghkio, Negara Bagian Shan, pada Ahad, menewaskan 13 warga sipil, termasuk enam biksu, kata Lway Yay Oo.
Tujuh belas orang terluka dalam serangan udara tersebut, 13 di antaranya adalah biksu, katanya.
Baca Juga: Afrika Selatan Sesalkan Pengusiran Utusannya dari AS
Dia menambahkan bahwa militer berusaha memaksa TNLA kembali ke perundingan damai yang coba ditengahi oleh Tiongkok, dengan kepentingan ekonomi yang luas di Myanmar.
Tentara Myanmar memiliki rekam jejak panjang dalam upaya mengatasi pemberontakan dengan melemahkan dukungan sipil mereka, sering kali dengan menyerang penduduk desa, kata penyelidik hak asasi manusia.
Lway Yay Oo menegaskan bahwa tidak diragukan lagi bahwa militer menargetkan warga sipil.
“Mereka dengan sengaja menyerang bangunan keagamaan di Nawnghkio dan mereka juga mengebom rumah sakit …. Kami juga melihat mereka membakar dan menghancurkan rumah-rumah.”
Baca Juga: Ancaman Trump ke Yaman Buat Harga Minyak Dunia Naik
Namun, belum ada komentar dari pihak junta terkait serangan udara tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Perintahkan Pentagon Siapkan Opsi Militer Kuasai Terusan Panama