Anak Gaza Suarakan Rasa Sakit Akibat Perang Lewat Lagu

Rapper Cilik Gaza, Abdulrahman Al-Shanti (Foto : Istimewa)

Gaza, MINA – Rapper Gaza Abdulrahman Al-Shanti yang baru berusia 11 tahun melalui syairnya tentang perang dan kesulitan di daerah kantong telah berhasil menjangkau ratusan ribuan orang, menyampaikan pesan dalam bahasa Inggris apa yang dia sebut sebagai “pesan perdamaian dan kemanusiaan”.

Video rap Al-Shanti di luar sekolahnya di Kota Gaza, dikelilingi oleh teman sekelas yang mengenakan seragam, telah ditonton ratusan ribu kali di media sosial dan bahkan dibagikan oleh rapper Inggris terkenal, Lowkey, demikian dikutip dari MEMO, Selasa (18/7).

Meskipun bahasa Arab adalah bahasa pertamanya, Al-Shanti membuat rap dalam bahasa Inggris yang fasih, sebuah keterampilan yang katanya diasah dengan mendengarkan rapper Amerika termasuk Eminem, Tupac dan DJ Khaled.

“Saya ingin menjadi seperti Eminem bukan meniru gayanya, saya punya gaya sendiri. Tapi dia adalah rapper favorit saya,” katanya.

Dia menulis lirik lagunya sendiri dan menyusun ketukan rap melalui aplikasi di ponselnya.

“Saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa hidup kami sulit. Kami mendapat jalan rusak dan bom di halaman, “demikian lirik lagunya” utusan Gaza “, mengacu pada tiga perang dahsyat yang diluncurkan terhadap daerah kantong yang terkepung.

Dalam salah satu lagunya yang lain, “Peace”, Al-Shanti mengingatkan pada momen perang Israel di Gaza pada 2008-2009, yang diberi judul “Operation Cast Lead”.

“Saya lahir di Kota Gaza, dan hal pertama yang saya dengar adalah suara tembakan. Dalam napas pertama saya, saya mencicipi bubuk mesiu,” ujar Al-Shanti dalam penggalan liriknya.

Melalu rap, Al-Shanti berusaha untuk menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh di Gaza yang telah diberlakukan di wilayah itu sejak 2007.(T/R7/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.