Istanbul, MINA – Ribuan mil jauh dari rumahnya, pemuda migran Shkur Abliz akhirnya mempunyai kesempatan untuk mempelajari bahasa Uygur dan Al-Qur’an di pusat bahasa Tangnuri di Istanbul, Turki.
Asya Abliz, ibu dari bocah laki-laki berusia delapan tahun itu, bertekad untuk mempertahankan identitas anaknya dengan menanamkan bahasa asli Uygur walaupun tumbuh di negara Turki setelah melarikan diri dari, XinjiangUygur to, China.
“Aku ingin membesarkan putraku sebagai warga Uygur” kata Asya, South China Morning Post melaporkan dikutip MINA, Selasa (27/11).
“Saya ingin mengajar anak-anak saya Uygur karena, di Turkestan Timur (wilayah otonomi Xinjiang Uygur), bahasa kami dilarang. Satu-satunya harapan kami adalah di Turki,” tambahnya.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Sekolah Tangnuri menerima anak-anak yang orangtuanya berasal dari Xinjiang. Bahkan menerbitkan buku-buku teks Uygur mereka.
“Kami menerima anak-anak dari usia enam tahun dan kami mendidik mereka sampai mereka lulus. Dengan cara ini, kami berharap mereka tidak melupakan bahasa ibu mereka,” kata direktur sekolah Abdulgani Kutubi.
“Kami juga belajar adat istiadat dan tradisi Uygur: menghormati para tetua, hari libur Islam dan bagaimana memberi hormat,” kata Shkur, yang pergi ke sekolah Tangnuri di Turki pada sore hari.
Shkur pergi ke Tangnuri lima kali seminggu, termasuk Sabtu pagi, untuk menjaga bahasa orang tuanya tetap hidup.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Kami berada di Turki, tetapi kami bisa hidup sebagai Uygur,” kata Shkur.
“Suatu hari saya ingin kembali ke tanah air saya. Dengan semua teman saya di Turki, mungkin kita bisa kembali dan semua hidup bersama dengan orang-orang China,” tegasnya.
Keluarga tersebut melarikan diri dari China lima tahun lalu, berasal dari Karamay, sebuah kota yang kaya minyak di Xinjiang, pusat dari minoritas Muslim Uygur China yang sering mendapatkan ancaman.
Migrasi Uygurs ke Turki telah berlangsung beberapa dekade dan perkampungan Uygur dapat ditemukan di Istanbul serta kota pusat Kaiseri. (T/Sj/B05)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)