Ramallah, 2 Syawal 1436/18 Juli 2015 (MINA) – Warga Tepi Barat yang diduduki Israel dan Yerusalem Timur merayakan Idul Fitri dengan membeli baju baru dan mainan untuk anak-anaknya, meskipun situasi ekonomi yang sulit.
“Bagi anak-anak saya, baju baru, permen dan mainan adalah esensi Idul Fitri,” kata Mohamed Naji, seorang ayah 48 tahun kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Setiap hari Idul Fitri, mereka bangun pagi-pagi untuk menikmati hadiah baru mereka,” katanya.
Namun bagaimanapun juga, Naji menambahkan, karena keadaan ekonomi yang sulit di wilayah-wilayah pendudukan, Idul Fitri tahun ini terbukti beban bagi banyak orang tua.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Harga yang terlalu tinggi,” keluhnya. “Bulan ini, saya harus menghabiskan seluruh tabungan saya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya.”
Riyad Zughayyar, vendor pakaian 65 tahun di kota Tepi Barat selatan, Al-Khalil (Hebron), mengatakan bahwa bisnis saat ini lebih lambat dibandingkan Idul Fitri sebelumnya.
“Semua lalu lintas di jalan-jalan tidak mencerminkan situasi yang sebenarnya,” katanya kepada Anadolu Agency. “Situasi ekonomi sulit, kondisi rakyat Palestina saat ini telah sangat mempengaruhi penjualan.”
Kareema Ayyad, seorang ibu 36 tahun dari empat anak, mengaku membeli pakaian untuk anak-anaknya tahun ini dari vendor Palestina di Kota Tua Yerusalem.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Saya telah memutuskan untuk membeli pakaian untuk anak-anak saya dari vendor Palestina di Yerusalem sehingga dapat membantu warga yang diperangi,” katanya.
“Pemerintah Israel sedang mencoba untuk memotong Yerusalem Timur keluar dari sisa Tepi Barat,” katanya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza