Nazareth, MINA – Seorang analis politik dan militer Israel, Nahum Barnea mengatakan di surat kabar Yedioth Ahronot yang terbit Sabtu (11/11), tidak ada kemenangan di depan mata, dan pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang perang akan berlangsung dalam waktu lama hanya alasan untuk menutupi tidak adanya kemenangan.
Barnea, menurut surat kabar Israel yang dikutip Quds Press itu menambahkan, Hamas telah menipu Israel untuk kedua kalinya, dan membiarkan tentara melakukan penekanan selama satu hari penuh, tetapi kemudian mengejutkan dengan pasukan elit.
“Mayat tentara kita di Jalan Al-Nasr, dan di jalanan lainnya, dan tampaknya pasukan kita mempunyai dua pilihan: mundur, atau mati,” katanya.
Tentara pendudukan Israel menghadapi perlawanan sengit dari pejuang perlawanan Palestina, menghambat kemajuannya dan menimbulkan kerugian besar.
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel
Pejuang perlawanan melakukan serangan kekerasan terhadap pasukan pendudukan yang menembus Jalur Gaza di empat sumbu di Gaza barat, dan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berhasil menghancurkan sejumlah tank Israel di lingkungan Al-Nasr.
Selama 36 hari, tentara pendudukan Israel telah melancarkan agresi udara, darat dan laut terhadap Gaza, yang mana mereka menghancurkan lingkungan pemukiman dan penduduknya. 11,078 warga Palestina menjadi martir, termasuk 4,506 anak-anak, 3,027 wanita, dan 678 orang lanjut usia, dan 27.490 orang terluka dengan berbagai luka, menurut sumber resmi, pada Jumat (10/11) malam. (T/B04/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah