Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ANALIS: PERUNDINGAN ISRAEL-OTORITAS PALESTINA DITAKDIRKAN GAGAL

Admin - Rabu, 31 Juli 2013 - 18:06 WIB

Rabu, 31 Juli 2013 - 18:06 WIB

326 Views ㅤ

Kairo, 23 Ramadhan 1434/31 Juli 2013 (MINA) –  Rencana perundingan perdamaian Israel-Otoritas Palestina yang kini di mediasi AS akan gagal, kata seorang analis Palestina pada Rabu (31/7), setelah para delegasi menetapkan target kesepakatan akan selesai dalam waktu Sembilan bulan.

“Pembicaraan perundingan ditakdirkan gagal, tidak akan sukses,” kata analis politik Palestina Abdel Majid Sweilam kepada media internasional, di mana Sweilam juga menegaskan mayoritas warga Palestina tidak terlalu tertarik dengan kesepakatan perundingan yang berulang kali gagal itu.

Dia juga mengatakan, perundingan damai tersebut dimanfaatkan oleh AS, karena AS melihat permasalahan Palestina sebagai pusat permasalahan di negara Timur Tengah, menguatkan spekulasi pengamat terkait konflik yang tengah terjadi di negara-negara sekitar Palestina, terutama Mesir, Suriah, Lebanon, dan lainnya yang seolah dimanfaatkan untuk kepentingan Israel atas Palestina.

“Pembicaraan ini membuat Amerika Serikat bahagia, karena AS masih melihat masalah Palestina sebagai kunci untuk ‘memecahkan masalah’ di Timur Tengah,” katanya seperti dilaporkan media Ahram yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

“AS tahu strateginya di kawasan itu (Palestina) telah gagal dengan perubahan terbaru (di negara-negara Arab) dan ingin memaksa Israel dan Palestina ke meja perundingan. Bukan karena perundingan akan berhasil tetapi karena kepentingan mereka yang ingin perundingan terjadi,” tegas Sweilam, tanpa menyebutkan rinci apakah perundingan diciptakan untuk mengalihkan isu rekonsiliasi Hamas-Fatah yang dimediasi Mesir.

Terkait pelepasan tahanan dipenjara Israel yang seperti barang ‘tawar-menawar’,  Sweilam mengatakan “Masyarakat Palestina tidak yakin kembali ke perundingan dengan dasar yang tidak jelas  walaupun isu tahanan sangat sensitif bagi mereka, sehingga membentuk komitmen setengah hati untuk  perundingan,” ujarnya.(T/P03/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda