Beirut, MINA – Rami Khouri, seorang peneliti terkemuka di Universitas Amerika di Beirut, mengatakan bahwa sungguh menggelikan melihat Presiden Joe Biden dan Donald Trump saling bersaing mengeklaim tanggung jawab atas kesepakatan gencatan senjata Gaza, sementara perilaku mereka yang sebenarnya adalah “100 persen mendukung genosida Israel.”
“Bahkan dalam pengumuman mereka hari ini, mereka tidak benar-benar berbicara tentang Palestina sebagai orang sungguhan,” kata Khouri, seraya mencatat bahwa media AS hampir secara eksklusif berfokus pada pembebasan sandera Israel dari Gaza sebagai hasil dari gencatan senjata. Demikian dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (16/1).
“Jadi, kita melihat dalam perilaku Presiden dan tindakan Kongres, dan kinerja media massa di Amerika Serikat, sebuah penegasan kembali bahwa ini bukan benar-benar tentang keadilan dan kesetaraan bagi orang Israel dan Palestina,” kata Khouri.
“Ini tentang penegasan kekuatan Amerika dan fakta bahwa Amerika Serikat merasa dapat mendikte apa yang akan terjadi di wilayah tersebut,” katanya.
Baca Juga: Hamas Beri Penghormatan Bagi Negara Pendukung Palestina Termasuk Indonesia
Khouri juga mencatat bahwa militer Israel telah membunuh puluhan orang pada Rabu, meskipun ada pengumuman gencatan senjata dan mereka akan “terus membunuh orang hingga hari Ahad” nanti, waktu mulai berlakunya gencatan senjata.
“Ini adalah warisan mereka,” katanya. “Mereka melakukan hal yang sama di Lebanon sebelum setiap gencatan senjata,” tambahnya.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 20 Warga Gaza Syahid Dalam Serangan Udara Israel Menyusul Gencatan Senjata
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur