Teheran, MINA – Pada awal pekan ini, Iran melakukan uji coba peluncuran rudal balistik ‘Kheibar’. Rudal ini dinilai bisa menghindari sistem pengawasan paling canggih Israel.
Rudal balistik kelas Kheibar ini merupakan versi upgrade dari rudal kelas Khorramshahr dengan jangkauan 2.000 kilometer (1.250 mil).
Analis politik Amerika Serikat, Jim Kavanagh menilai, uji coba peluncuran rudal balistik teranyar Iran membuat Tel Aviv khawatir. Hal ini dia utarakan dalam wawancara dengan Press Tv, Jumat (26/5).
Kavanagh mengatakan, waktu peluncuran rudal hanya selama 12 menit yang berarti “sangat cepat” dan mungkin sulit diantisipasi sistem pengawasan Israel.
Baca Juga: Liga Arab Kutuk Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Dia juga menilai, waktu 12 menit “memberikan sedikit waktu” bagi sistem pengawasan Israel dan Amerika, termasuk satelit, “yang terus-menerus diarahkan ke Iran untuk bereaksi mencegah peluncuran”.
“Israel sangat khawatir dengan rudal semacam itu,” katanya, menambahkan bahwa Israel telah “dimanjakan dengan impunitas dan tidak ingin kehilangannya.”
Analis yang tinggal di Amerika itu mengatakan rezim Israel dan Amerika Serikat “tentu tidak ingin menunggu Iran mengembangkan rudal jarak jauh berbahan bakar padat yang dapat diluncurkan secara instan.”
Kavanagh memprediksi, ada kekhawatiran di kalangan Israel bahwa rudal ini “sekarang dapat mencapai wilayah mereka”.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
“Rudal ini juga, dilaporkan, memiliki kemampuan menghindari radar, yang membuat mereka lebih mungkin menembus pertahanan udara. Kita juga harus menyebutkan unsur akurasi yang sangat penting,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengaku belum melihat informasi spesifik tentang keakuratan Kheibar dan rudal Iran yang baru dikembangkan, tetapi mengatakan ada peningkatan besar.
“Bagi Israel dan pendukungnya, Amerika Serikat, tidak dapat diterima bahwa Iran—atau aktor regional mana pun—akan memiliki kemampuan untuk menimbulkan kerusakan serius pada Israel,” tambah Kavanagh. (T/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah