ANC AFRIKA SELATAN LARANG KUNJUNGAN KE ISRAEL

Dok: Memo
Dok: Memo

Rustenburg, 1 Rabiul Akhir 1437/11 Januari 2016 (MINA) –  Kongres Nasional Afrika (ANC) yang memerintah di , Sabtu (9/1), melarang pemimpin dan anggotanya mengunjungi Israel, dan menegaskan solidaritas terhadap rakyat .

“Kami tegaskan bahwa kami mencegah perjalanan ke Israel bagi para pemimpin ANC, anggota dan perwakilan untuk tujuan bisnis dan liburan,” kata Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, dalam pidato perayaan 104 tahun partainya di Rustenburg.

Dikatakannya, ANC mendukung isolasi bisnis terhadap perusahaan yang beroperasi di wilayah pendudukan Palestina. sebagaimana yang tercantum dalam daftar PBB, Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

“ANC mendorong pemerintah untuk melanjutkan program berunding dengan semua pihak di wilayah Palestina dan menyerukan rakyat Palestina untuk bekerjasama dalam menentukan nasib sendiri,” kata Zuma dalam kapasitasnya sebagai Presiden ANC.

Dia juga mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan situasi yang memburuk di Timur Tengah, kondisi seperti ini berpotensi memicu kebakaran besar global.

Dia mengimbau pihak yang bertikai di wilayah itu agar “bekerjasama sejalan dengan prinsip-prinsip hukum dan resolusi PBB internasional”.

Partai ANC Afrika Selatan dipandang oleh banyak orang bersimpati terhadap perjuangan rakyat Palestina. Banyak dari para pemimpinnya sebelumnya telah dikutip di media, dengan mengatakan pendudukan Israel di Palestina adalah lebih buruk daripada apa yang dialami Afrika Selatan selama rezim apartheid.

Apartheid di Afrika Selatan lebih terbuka dibandingkan dengan apa yang telah kita lihat di wilayah-wilayah pendudukan,” kata Ketua Parlemen ANC, Baleka Mbete dikutip oleh media lokal setelah kembali dari kunjungan ke Palestina pada 2015.

Pada Oktober tahun lalu, Dewan Umum Nasional ANC merekomendasikan untuk mengurangi perjalanan ke Israel kecuali mempromosikan solidaritas dengan perjuangan Palestina.

Dalam bulan yang sama, ANC menerima delegasi para pejabat Hamas yang dipimpin oleh Khaled Mashal, sehingga  membuat marah para pejabat Israel.

Sementara pada November, Zuma mengatakan, Afrika Selatan ingin semua pihak di Palestina agar bersatu demi lebih efektifnya negosiasi dengan Israel demi mencapai negara Palestina yang layak.

Zuma mengemukakan hal itu di parlemen Afrika Selatan setelah anggota oposisi bertanya kepadanya tentang kunjungannya baru-baru ini dan penandatanganan perjanjian dengan para pejabat Hamas di negara itu.

“Afrika Selatan sangat percaya bahwa semua pihak di Palestina harus bersatu untuk secara efektif bernegosiasi dengan Israel untuk negara Palestina yang layak dan bersatu,” kata Zuma menyatakan kepada paa anggota parlemen dalam sesi tanya-jawab.

Dia juga membantah klaim bahwa pemerintahnya berpihak dalam konflik Israel dan Palestina.

“Kami tidak memihak di Timur Tengah, kami telah bertemu Israel berkali-kali dan membahas berbagai isu. Mereka sendiri telah mengatakan mereka percaya Afrika Selatan memiliki peran untuk bermain dalam membantu kedua belah pihak,” katanya.

Zuma mengatakan, negaranya memiliki hubungan yang kuat dengan kedua pihak, Israel dan Palestina melalui misi diplomatik.

Dia mengatakan, Afrika Selatan mendukung upaya internasional yang bertujuan membentuk negara Palestina yang layak dan hidup berdampingan dengan Israel berdasarkan perbatasan tahun 1967.

Namun, Dia mengingatkan, terus berlanjutnya pembangunan  permukiman Israel di tanah Palestina yang diduduki merupakan halangan untuk menuju proses perdamaian dan solusi dua negara. (T/P002/R07)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.