Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sangat khawatir atas ancaman pesawat tak berawak atau drone dari pihak perlawanan Palestina yang terus bertambah, seiring terus meningkatnya persenjataan dan kemampuan Brigade Al-Qassam / Hamas di Gaza
Netanyahu menyampaikan kekhawatirannya itu saat pembukaan rapat kabinet yang membahas masalah-masalah baru dan cara menghadapinya yang digelar Ahad (24/11).
Kekhawatiran Netanyahu ini sebagai tanggapan atas jatuhnya drone pengintai yang diklaim ditembak oleh tentara pendudukan di selatan Jalur Gaza pada malam kemarin, setelah melewati pagar pemisah.
“Kemarin ada upaya masuknya sebuah pesawat kecil dari Gaza dan kami menembak jatuh,” kata Netanyahu dalam pertemuan kabinet pekanan itu. “Saya ingin mengklarifikasi bahwa kami membahas ancaman drone beberapa kali,” tambahnya.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Netanyahu menyebut, pesawat kecil itu merupakan ancaman baru yang terus berkembang dari waktu ke waktu dan pihaknya juga sedang mengembangkan teknologi untuk menghadapi serta menggagalkan ancaman itu.
“Saya telah menugaskan Ketua Dewan Keamanan Nasional untuk membangun persenjataan penangkal dan saya pikir kita akan mencapai hasil seperti persenjataan canggih anti serangan udara, Kubah Besi, untuk melindungi negara dan rakyat Israel. Kubah Besi kini merupakan persenjataan terbaik di dunia untuk memberikan keamanan bagi warga Israel,” kata Netanyahu seperti dikutip Safa.
Sementara itu Saluran 12 berbahasa Ibrani melaporkan pada akhir bulan lalu, bahwa Brigade Al-Qassam saat memiliki pesawat udara tak berawak di Jalur Gaza yang dapat terbang pada ketinggian 12.000 kaki.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, telah bertahun-tahun memiliki dan mengembangkan pesawat tanpa awak yang disebut “Ababil” dengan berbagai kegunaan, “intelijen, ofensif, membunuh lawan” seperti ditunjukkan pada perang musim panas 2014 lalu.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Perlu diketahui bahwa penggunaan drone kecil oleh faksi perlawanan baru-baru ini untuk tujuan pemantauan terhadap tentara pendudukan di daerah perbatasan. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel