
Pengungsi
Angelina Jolie saat mengunjungi pengungsi Suriah di Irak. (Foto: dok. International Eurasia Press Fund)" width="300" height="200" /> Aktris Hollywood sekaligus Utusan Khusus PBB untuk Pengungsi Angelina Jolie saat mengunjungi pengungsi Suriah di Irak. (Foto: dok. International Eurasia Press Fund)New York, 6 Rajab 1436/25 April 2015 (MINA) – Bintang terkenal Hollywood yang juga Utusan Khusus PBB untuk Masalah Pengungsi, Angelina Jolie, Jumat, mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan terkait krisis Suriah.
Lebih empat juta warga sipil lari menyelamatkan diri dari perang Suriah selama empat tahun ke negara-negara tetangga.
“Kita tidak dapat melihat (terus) krisis Suriah dan kejahatan yang timbul dari keragu-raguan. Saya rasa ini bukan titik terendah dari ketidakmampuan dunia untuk melindungi dan membela orang yang tidak bersalah,” kata Jolie yang baru saja mengunjungi pengungsi Suriah. ARA News yang dikutip Mi’raj Islamc News Agency (MINA).
Dia nemekankan, kekuatan Dewan Keamanan tidak bisa terpakai karena anggota-anggotanya tidak bisa sepakat mengatasi konflik.
Baca Juga: Ribuan Warga Suriah Pesisir Mengungsi ke Lebanon karena Konflik Sektarian
Jolie telah melakukan 11 kunjungan ke kamp-kamp pengungsi Suriah sejak pecahnya krisis pada 2011.
“Dewan Keamanan PBB sekarang harus bekerja bersatu,” kata Jolie dan dia ingin melihat para Menteri Luar Negeri masing-masing anggota Dewan berjumlah 15 itu berdialog menegosiasikan solusi politik bagi Suriah.
Dia juga mendesak anggota Dewan untuk mengunjungi pengungsi Suriah dan melihat langsung krisis yang sedang berlangsung.
Selain itu, Jolie juga berbicara singkat tentang krisis migran yang meningkat di Laut Mediterania, di mana lebih 1.700 migran yang melarikan diri dari Suriah dan negara lain, tenggelam di laut selama tiga pekan terakhir.
Baca Juga: Suriah Umumkan Berakhirnya Operasi Militer di Wilayah Pesisir
“Memuakkan melihat ribuan pengungsi tenggelam di ambang pintu benua terkaya di dunia (Eropa),” katanya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pelapor PBB Sebut Kejahatan Israel di Tepi Barat Ilegal dan Memalukan