Hollywood, MINA – Aktris Hollywood Amerika Serikat, Angelina Jolie, menyebut Jalur Gaza dengan cepat berubah menjadi “kuburan massal” setelah menjadi “penjara terbuka” selama hampir dua dekade.
Menurut laporan media Quds Press pada Kamis (2/11), Jolie menilai para pemimpin dunia “terlibat dalam kejahatan” yang dilakukan terhadap warga sipil di Gaza.
Mengomentari pemboman kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza, Jolie dalam postingan di akun Instagram-nya pada Rabu (1/11) merujuk pada pengeboman yang disengaja terhadap penduduk yang terkepung dan tidak punya tempat untuk melarikan diri.
Jolie menambahkan, Gaza telah menjadi penjara terbuka selama hampir dua dekade, dan sekarang dengan cepat berubah menjadi kuburan massal. Setidaknya 40 persen korban tewas adalah anak-anak yang tidak bersalah dan seluruh keluarga dibunuh.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Jolie menambahkan, jutaan warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dan keluarga, menjadi sasaran hukuman kolektif dan kehilangan kemanusiaan mereka. Warga Gaza “tidak mendapatkan makanan, obat-obatan, dan bantuan, yang bertentangan dengan hukum internasional.”
Dia menegaskan, para pemimpin dunia terlibat dalam kejahatan tersebut karena “menolak untuk menuntut gencatan senjata kemanusiaan dan mencegah Dewan Keamanan PBB memaksakan gencatan senjata” di kedua sisi konflik.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Kamis dini hari bahwa jumlah korban dalam dua pembantaian di kamp pengungsi Jabalia telah meningkat menjadi seribu jiwa, termasuk korban luka dan hilang, dalam statistik yang tak terbatas. (T/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon