Jakarta, 18 Syawwal 1438/13 Juli 2017 (MINA) – Di tengah rencana pemerintah melakukan pemotongan anggaran untuk APBN-P 2017, Kementerian Sosial diharapkan tidak memotong anggaran untuk bantuan sosial korban bencana alam, karena bantuan sosial ini merupakan program krusial yang perlu mendapat prioritas Kemensos.
Anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Niang menyampaikan hal tersebut dalam rapat kerja dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Rabu (12/7), demikian siaran pers Parlementaria yang diterima MINA.
Menurutnya, saat ini banyak perubahan cuaca yang tidak menentu, sehingga bencana alam bisa datang kapan dan di mana saja.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Terhadap penghematan ini kita miris juga. Mestinya tak perlu ada penghematan. Ada yang perlu kita prioritaskan. Bencana alam ada di mana-mana dan membutuhkan bantuan. Seperti saat ke Dieng, Jawa Tengah. Di sana Kemensos memberi bantuan Rp5 juta. Masyarakat di sana sangat terharu menerima bantuan dari Kemensos itu,” ungkapnya.
Kondisi objektif Kemensos adalah memberi bantuan sosial terutama untuk korban bencana alam. Apalagi, ke depan cuaca sulit diprediksi yang bisa saja menimbulkan bencana bagi masyarakat.
“Bencana alam ini harus jadi prioritas tambahan untuk APBN-P. Ini malah tidak masuk. Padahal, menurut saya, ini kondisi krusial di Kemensos, karena ini yang bisa diandalkan di lapangan. Pada saat turun ke lapangan, kalau kita tidak membawa apa-apa, bisa ditertawakan banyak orang. Ini yang jadi harapan saya kepada Ibu Menteri agar bisa jadi prioritas untuk APBN-P,” tandasnya. (T/R06/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa