Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ANGGITO ABIMANYU : ISU MERS COV JANGAN SAMPAI RESAHKAN MASYARAKAT

kurnia - Selasa, 13 Mei 2014 - 05:42 WIB

Selasa, 13 Mei 2014 - 05:42 WIB

485 Views ㅤ

Jakarta, 13 Rajab 1435/13 Mei 2014 (MNA) – Dirjen. Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, DR. Anggito Abimanyu, setuju dan mendukung imbauan berbagai kelompok masyarakat termasuk PB Nahdathul Ulama (NU), agar pemerintah bijak menangani isyu wabah MERS, supaya tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat.

MERS atau lengkapnya MERS-CoV adalah “Middle East respiratory syndrome coronavirus” Isu MERS yang mewabah di Timur Tengah terus merebak. Mulai jatuh korban yang baru pulang dari tanah suci di Indonesia. Pemerinrah Arab Saudi menyerukan pembatasan jumlah jemaan haji. Calon jemaah haji dan umrah diminta mengadakan pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat. Menteri Kesehatan akan menyiapkan pemindai suhu tubuh. Sebaliknya ada tokoh agama Indonesia yang menyatakan tidak bijak menakut-nakuti calon jemaah apalagi dengan ancaman kematian, sebab kematian bisa terjadi di mana saja.

Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu, mendukung imbauan masyarakat, mengenai penangan isu MERS jangan sampai meresahkan. “Saya setuju,” katanya  ketika dimintai tanggapannya dalam rapat konsultasi Pemerintah dengan Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah. Demikian Website Kemenag yang diberitakan Mi’raj Islamic Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Anggito yang adalah seorang pakar ekonomi, mengimbau agar Asosiasi Penyelenggaran Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) meningkatkan sosialisasi/penyebaran informasi untuk mencegah MERS CoV ini kepada para anggotanya.

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Kepada PPIU dan PIHK, Anggito meminta  untuk meningkatkan kewaspadaan, namun tidak menimbulkan kepanikan bagi calon para jamaah umrah dan haji khusus.

Sebelumnya, Pemerintah dalam kesempatan Rakor Kesiapsiagaan Pengendalian MERS CoV Di Indonesia, Senin (5/5) yang dihadiri Menkokesra Agung Laksono, Menag Suryadharma Ali, Menkes Nafiah Mboi.

BNP2TKI dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian/Lembaga Negara terkait lainnya, bersepakat untuk mengambil langkah-langkah strategis terkait penangan MERS CoV tanpa menimbulkan kepanikan kepada masyarakat.

Disinggung mengenai langkah-langkah yang diambil Ditjen dalam menyikapi isu MERS CoV ini, Anggito menjelaskan, pihaknya telah menyarankan agar menunda keberangkatan jamaah umrah yang berusia lebih dari 65 tahun,

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah

Jamaah yang mempunyai penyakit kronis (jantung, ginjal, saluran pernafasan, dan diabetes), jamaah dengan defisiensi kekebalan tubuh, serta wanita hamil dan anak-anak di bawah umur 12 tahun.

Kepada para calon jamaah yang akan tetap berangkat, Anggito meminta agar menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, istirahat cukup, tidak merokok, rajin mencuci tangan dengan sabun, senantiasa menggunakan masker, menutup mulut jika batuk, berobat jika ada infeksi saluran pernafasan, tidak mengunjungi peternakan dan tempat pemotongan hewan, serta menghindari kontak langsung dengan fasilitas kesehatan yang sudah terkena kasus MERS CoV. (T/P012/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Indonesia
Internasional
MINA Health
MINA Health