Gaza, MINA – Anggota Biro Politik Hamas Khalil Al-Hayya menyatakan, pihak Israel meminta untuk melakukan gencatan senjata setelah pasukan perlawanan Palestina memperluas lingkaran target serangan mereka ke daerah-daerah yang diduduki.
“Israel mulai mengirim mediator dan berbicara tentang gencatan senjata setelah pasukan perlawanan memperluas jangkauan roket ke Israel hingga 40 kilometer,” kata Hayya kepada televisi Hamas, Al-Aqsa. Demikian Anadolu Agency melaporkan.
Hayya mengatakan, ketegangan terakhir antara Israel-Jalur Gaza muncul setelah serangan tentara Israel terhadap para demonstran “Great March of Return” di perbatasan Gaza.
Dia menambahkan, senjata milik pasukan perlawanan tidak akan pernah bisa dinegosiasikan. Pihak perlawanan akan terus mengembangkan senjata-senjata itu.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Sekitar 350 situs di Jalur Gaza yang diblokade menjadi sasaran serangan tentara Israel sejak Sabtu, kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Avichay Adraee, juru bicara tentara Israel mengklaim bahwa titik pengintaian, gudang bawah tanah, dan pusat militer milik Hamas dan Jihad Islam menjadi sasaran.
Sejak Jumat, 29 warga Palestina tewas, sementara lebih dari 150 lainnya terluka akibat serangan udara Israel.
Eskalasi di Jalur Gaza terjadi menyusul laporan soal dua tentara Israel yang terluka oleh tembakan di dekat zona penyangga Gaza-Israel pada Jumat.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Faksi-faksi perlawanan Palestina menanggapi serangan tersebut dengan meluncurkan 690 roket ke permukiman Israel, yang menewaskan lima orang. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza