Jeddah, MINA – Anggota Dewan Syura Arab Saudi, Yousef bin Trad Al-Saadoun merespons pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu soal Palestina dipindahkan ke Arab. Ia menyeru agar Israel pindah ke Alaska dan Greendland.
Pada 6 Februari 2025 lalu, dalam sebuah wawancara dengan Channel 14 Israel, Netanyahu menyarankan agar negara Palestina didirikan di Arab Saudi, dengan alasan bahwa kerajaan tersebut memiliki banyak lahan yang tersedia.
Dalam tulisannya di surat kabar Saudi, Okaz, Ahad (89/2), Al-Saadoun menyarankan bahwa jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump benar-benar menginginkan perdamaian di Timur Tengah, ia sebaiknya memindahkan Israel ke Alaska, dan kemudian ke Greenland setelah pulau tersebut dianeksasi oleh AS.
Al-Saadoun juga mengkritik pendekatan Trump terhadap kebijakan Timur Tengah, menyebut keputusan-keputusannya sebagai tindakan ceroboh karena mengabaikan saran para ahli dan menolak dialog.
Baca Juga: OKI Kecam Pernyataan Israel tentang Pembentukan Negara Palestina di Saudi
Ia menegaskan bahwa Zionis dan sekutunya tidak akan berhasil memanipulasi kepemimpinan Saudi melalui tekanan media dan manuver politik.
Pernyataan Netanyahu tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut komentar itu sebagai “rasis dan anti-perdamaian,” serta sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan stabilitas Arab Saudi.
Mesir juga mengutuk pernyataan tersebut, menyebutnya sebagai “tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima,” serta menegaskan bahwa komentar Netanyahu melanggar kedaulatan Saudi dan hukum internasional.
Arab Saudi telah berulang kali menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel hanya akan terjadi jika ada kemajuan nyata dalam pembentukan negara Palestina yang merdeka. []
Baca Juga: Delegasi Hamas ke Teheran Temui Khamanei
Mi’raj News Agency (MINA)