Abidjan, MINA – Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fathan Subchi Badawi mengatakan perlu ada langkah nyata dalam memberikan perlindungan hak hidup untuk anak-anak dan perempuan di Palestina.
Hak hidup, lanjut Fathan, dapat diimplementasikan terkait dengan pemenuhan hak atas air bersih hingga pendidikan. Pernyataan tersebut disampaikannya pada forum rapat komisi Hak Asasi Manusia (HAM) dan perempuan Konferensi ke-18 Parlemen OKI atau Parliamentary Union of OIC Countries (PUIC) di Abidjan, Pantai Gading, Selasa (5/3).
“Kita mendesak kepada Negara Islam yang lain untuk terus mendesak Israel untuk dimasukkan dalam kejahatan internasional. Juga kita meminta Indonesia sebagai pelopornya agar hak-hak perempuan dan anak di Palestina terpenuhi secara baik, kesehatannya, air bersihnya, dan pendidikannya,” ujar Fathan, Parlementaria melaporkannya.
Krisis kemanusiaan di Palestina yang belum menemui titik terang, masih menjadi sorotan utama oleh negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Berbagai upaya diplomasi terus ditempuh melalui forum-forum internasional, salah satunya Konferensi ke-18 Parlemen OKI atau Parliamentary Union of OIC Countries (PUIC).
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, melalui forum diplomasi antarparlemen, diharapkan dapat melahirkan resolusi yang mendesak untuk dihentikannya kejahatan perang di Palestina.
Dia juga berharap forum tersebut mendukung perdamaian dunia pada lingkup yang lebih luas.
“Resolusi-resolusi yang kita hasilkan nanti bisa menghasillkan kontribusi bagi perbaikan nasib mereka terutama anak-anak dan wanita yang selama ini mengalami diskriminasi dan situasi yang tidak menguntungkan di dalam negara yang dijajah Israel,” pungkasnya.
Pekan lalu, Global Nutrition Cluster mendokumentasikan peningkatan tajam kekurangan gizi di kalangan anak-anak, wanita hamil dan menyusui di Jalur Gaza, yang menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan mereka.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ketika agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza memasuki pekan ke-21, makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela, sehingga membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan juga anak-anak serta mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut.
Laporan lembaga Kerentanan Gizi dan Analisis Situasi Gaza, menemukan bahwa situasi yang sangat ekstrem terjadi di Jalur Gaza Utara, yang hampir sepenuhnya terputus dari bantuan selama berpekan-pekan. (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat