Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota DPR Wakil DIY Pertanyakan Kebijakan Impor Beras

Rendi Setiawan - Kamis, 18 Januari 2018 - 09:16 WIB

Kamis, 18 Januari 2018 - 09:16 WIB

93 Views

Jakarta, MINA – Anggota  DPR RI dari Daerah Pemilihan D.I. Yogyakarta, Sukamta mempertanyakan rencana pemerintah yang akan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton dari Thailand dan Vietnam.

“Kenapa tiba-tiba pemerintah mau impor beras? Kajian dan datanya seperti apa? Pemerintah harus mengkaji betul sebelum sebuah kebijakan diambil. Termasuk soal impor beras ini,” kata Sukamta (Fraksi PKS) kepada MINA, Rabu (17/1)).

Ia menjelaskan,  persediaan beras di beberapa daerah surplus. Ia mencontohkan di daerah pemilihannya, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, di Yogyakarta sendiri setiap tahun rata-rata surplus beras sekitar 200-250 ribu ton. Sementara produksi beras di DIY per tahun 920 ribu ton.

Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini

Sukamta mempertanyakan urgensi impor beras. Padahal diperkirakan Februari 2018 ini para petani kita akan panen raya. Pada siapakah pemerintah memihak? Pada petani dan rakyatkah atau kepada importir?

Anggota Komisi I dan Banggar DPR RI ini juga menekankan jika memang ada daerah-daerah yang nantinya kekurangan stok beras, setidaknya stok beras yang surplus di beberapa daerah bisa dialokasikan ke sana.

“Jadi saling melengkapi. Jangan ujug-ujug mau impor beras. Kasihan juga para petani kita kalau beras hasil panennya nanti harganya anjlok karena masuknya beras impor,” katanya.

Sampai saat ini, ia mengakui adanya kenaikan harga beras, yang diklaim sebagai pendorong pemerintah untuk melakukan impor. Tapi apakah karena ulah tengkulak yang memainkan harga? Atau memang dikarenakan faktor musim hujan yang membutuhkan tenaga dan biaya lebih untuk pengolahan beras? Atau ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang meneguk keuntungan dari impor beras dengan mengorbankan petani kecil?

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini

“Di sinilah pemerintah harus serius membenahi tata kelola niaga beras, supaya yang mendapatkan manfaat besar itu para petani dan rakyat kita,” katanya.

Ia mendukung masyarakat DIY untuk surplus beras sehingga tidak perlu beras impor. Semoga daerah lain juga tidak kekurangan stok beras, lebih bagus lagi jika surplus, jadi bisa membantu memenuhi stok beras di daerah yang kekurangan. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda