Anggota Knesset Abu Shehadeh akan Minta Pembubaran Parlemen

Yerusalem, MINA – Anggota Knesset (MK) Joint List, Sami Abu Shehadeh, mengumumkan pada hari Jumat (20/5) ia akan meminta dimulainya proses pembubaran Knesset Israel pada hari Rabu (25/5), media Israel melaporkan.

“Saya akan mengajukan Knesset Dispersal Law [untuk pemungutan suara] Rabu depan,” katanya melalui Twitter, demikian dikutip dari MEMO.

“Pemerintah yang buruk ini harus jatuh,” tambahnya.

Ini terjadi menyusul pengunduran diri Meretz MK Ghaida Rinawie Zoabi dari koalisi, sehingga hanya tersisa 59 MK.

Pada hari Kamis, Zoabi mengatakan dia masih belum memutuskan bagaimana memilih jika Abu Shehadeh mengajukan RUU tersebut.

Untuk mencegah pembubaran dan pemilihan kelima dalam waktu kurang dari tiga tahun, kantor Menteri Luar Negeri Israel dan Perdana Menteri Alternatif Yair Lapid telah melakukan negosiasi intensif dengan Ahmad Tibi, yang mengepalai dua faksi MK Ta’al dalam Joint List, Kan melaporkan.

Direktur kantor perdana menteri pengganti, Na’ama Shultz, telah berkonsultasi dengan perwakilan dari Kementerian Perhubungan dan Keuangan mengenai infrastruktur transportasi di wilayah Arab yang terabaikan.

Tibi telah meminta NIS 200 juta ($60 juta) untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur, lapor Kan, tetapi kantor Tibi membantah hal ini dibahas selama pertemuan.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Tibi mengatakan dia telah mengajukan permintaan untuk proyek infrastruktur tersebut ke Komite Keuangan Knesset dan juga telah mengajukan permintaan ke Kementerian Perhubungan “sudah lama”.

Pernyataan itu menegaskan bahwa tuntutan itu tidak ada hubungannya dengan krisis koalisi terbaru yang dimulai pada Kamis.

Partai Yamina pimpinan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett membantah adanya kerjasama atau rencana kerjasama dengan Joint List.

“Pemerintah tidak akan bergantung pada Joint List di konstelasi mana pun, dan tidak ada kesepakatan dengan mereka,” kata partai itu.

“Negara Israel peduli dengan semua warga Israel,” tegas Yamina, mengklaim bahwa partai oposisi Likud dan Zionisme Agama telah mencoba untuk menghadirkan pembangunan sekolah atau pusat komunitas di kota Arab sebagai “persetujuan penyerahan kepada orang Arab”.

Haaretz melaporkan, kontak antara Zoabi dan koalisi sekarang akan melalui ketua Ra’am Mansour Abbas.

Abbas bertemu dengan Zoabi pada hari Jumat dan mengatakan kepada Channel 13 setelah itu bahwa Zoabi: “Dipilih untuk mewakili masyarakat Arab. Dia telah melakukannya dan akan terus melakukannya. Dia memiliki tanggung jawab besar, dan saya percaya padanya.” (T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.