Tel Aviv, MINA – Mantan pengamat kabinet perang Gadi Eisenkot, yang memimpin anggota oposisi dari Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset (Parlemen Israel) menyebut bahwa kelompok Perlawanan di Jalur Gaza memiliki 30.000 orang bersenjata.
Dia menyerukan pertemuan mendesak dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz, dengan alasan gagalnya mencapai tujuan perang Gaza yang sedang berlangsung. Times of Israel melaporkan, Selasa (18/3).
Eisenkot, mantan kepala staf IDF dan anggota Knesset saat ini, bergabung dengan anggota parlemen oposisi lainnya dari komite tersebut dalam mengirimkan surat kepada Ketua Komite, anggota Knesset dari Likud Yuli Edelstein, tentang kebangkitan kelompok bersenjata di Gaza yang mengkhawatirkan.
“Dalam beberapa hari terakhir, kami telah diberi tahu bahwa kekuatan militer Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) telah dipulihkan, hingga Hamas memiliki lebih dari 25.000 dan PIJ memiliki lebih dari 5.000 teroris bersenjata,” tulis mereka.
Baca Juga: Perwira Israel Dipecat karena Kehilangan Dokumen Rahasia di Tempat Parkir
Hingga Februari, IDF mengatakan telah menewaskan sekitar 20.000 “teroris” di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Namun, Hamas dilaporkan merekrut antara 10.000 hingga 15.000 anggota baru, menurut intelijen AS.
“Dalam sebulan terakhir, pemerintah Israel belum memenuhi tanggung jawabnya sebagai komando tertinggi IDF dan tidak memajukan tujuan perang untuk membawa kembali para sandera dan menghancurkan kekuatan militer dan pemerintahan Hamas,” tambah surat itu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gedung Putih: Israel Konsultasi Sebelum Serang Gaza