Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Komisi X DPR : Standarisasi Kebersihan Pariwisata Masih Rendah

Hasanatun Aliyah - Selasa, 14 November 2017 - 19:46 WIB

Selasa, 14 November 2017 - 19:46 WIB

144 Views

Anggota Komisi X DPR Ledia H Amalia. (Foto: DPR RI)

Anggota Komisi X DPR Ledia H Amalia. (Foto: DPR RI)

Bangka Belitung, MINA – Anggota Komisi X Dewan Perwailan Rakyat (DPR) Ledia H Amalia menyayangkan standar kebersihan pariwisata di Indonesia masih sangat rendah.

Menurutnya, sebagai contoh kecil, seperti masih kurangnya ketersedian tempat sampah atau papan petunjuk yang memberi tahukan tempat sampah tersedia sehingga wisatawan bisa menghargai dan menjaga lingkungan wisata dengan baik tanpa membuang sampah sembarangan, demikian laman DPR RI dikutip MINA.

“Jika tempat-tempat wisata terlihat bersih, maka akan menjadi nilai lebih bagi Indonesia, baik  di mata wisatawan lokal maupun wisatawan internasional,” katanya usai pertemuan dengan sejumlah mitra kerja Komisi X DPR pada Kunjungan Kerja ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin, (13/11).

Lebih lanjut ia mengatakan, kalau berbicara soal wisata tidak terlepas dengan masalah kenyamanan bagi wisatawan yang datang untuk melihat keindahan alam sekaligus menjadi pengalaman yang menarik. Ia menambahkan, kebersihan tidak hanya menyangkut tempat sampah, melainkan toiletpun harus di jaga.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

“Walau masalah ini kelihatanya sepele, namun ini sangat perlu, tidak harus bagus tapi bersih,” ujarnya.

Dalam hal ini, ia berharap, masyarakat harus dilatih dan mencermati pentingnya masalah kebersihan. Seperti halnya negara-negara lain, destinasi wisatanya tidak kalah bagus dengan negara Indonesia namun banyak wisatawan yang tertarik memilih berkunjung ke negara lain, karena mereka melihat kebersihan dan akses untuk menuju lokasi tersebut mudah.

“Untuk itu, saya mendorong Kementerian Pariwisata untuk menetapkan standar destinasi wisata, jangan hanya menetapkan 10 daerah destinasi di 10 provinsi yang menjadi daerah tujuan wisata tetapi tidak ada standarnya. Harus ada standar operasional prosedur (SOP) bagaimana seharusnya melayani wisatawan yang baik,” tambahnya. (R/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia