Jakarta, MINA – Pepustakaan Nasional (Perpusnas) bisa melebarkan sayap menjadi salah satu pendukung wisata Indonesia lewat wisata sejarah. Hal tersebut diungkap anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah saat rapat kerja dengan Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando di Senayan, Selasa (22/9).
“Kita berulang kali diingatkan agar tidak melupakan sejarah. Sementara Perpusnas sendiri memiliki dua UPT yang menarik, yaitu Perpustakaan Proklamator Bung Karno dan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Kalau dikolaborasikan tentu bisa saling dukung, misalnya lewat pengembangan wisata sejarah,” kata Ledia.
Kolaborasi ini menurut Ledia bisa dilakukan dengan menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang saat ini salah satu fokusnya adalah pembenahan kembali sektor pariwisata yang sempat luluh lantak dihantam pandemi.
Menurutnya, kedua perpustakaan ini mengandung nilai sejarah yang luar biasa, patut disosialisasikan pada masyarakat selain untuk mendukung program literasi.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Perpusnas bisa melakukan pendekatan pada Kemenparekraf agar bisa memunculkan katakanlah satu paket wisata sejarah yang bisa ditawarkan pada masyarakat. Sehingga kalau ada orang berwisata ke Sumatera tidak akan melewatkan kesempatan mengunjungi Perpustakaan Prokmalator Bung Hatta sementara kalau ke Jawa Timur tidak akan melewatkan kunjungan ke Perpustakaan Proklamator Bung Karno,” ujarnya.
Tentu saja hal ini membutuhkan kesiapan dan kreatifitas pengelolaan kedua Perpustakaan Proklamator tersebut. Baik dalam hal kelengkapan koleksi perpustakaan, ragam bentuk koleksi hingga sarana prasaran pendukung seperti penataan koleksi yang menarik dan penyediaan standar pelayanan minimal.
“Kelengkapan koleksi menjadi penting, begitu pula ragam bentuk koleksi. Misalnya saja saat ini perlu dilengkapi dan diperbanyak koleksi-koleksi perpustakaan dalam bentuk digital selain bentuk tercetak agar lebih menarik bagi kaum millenial dan anak-anak masa kini yang sudah bergitu akrab dengan produk digital,” Ledia mengingatkan.
Dalam rapat kerja dengan Kepala Perpusnas ini tercatat rencana anggaran pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno pada 2021 sebesar 24,4 Miliar dan rencana anggaran pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada 2021 sebesar 9,5 miliar rupiah.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Ini usulan saja dari kami, tetapi kalau bisa terlaksana tentu kita bisa mendapatkan tiga keuntungan sekaligus; dukungan atas program literasi, dukungan atas pemulihan pariwisata Indonesia dan dukungan untuk menjaga kelestarian dan sosialisasi sejarah Indonesia pada generasi muda dan masyarakat umum, termasuk turis mancanegara,” pungkas Sekretaris Fraksi PKS ini. (R/R1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka