Riyadh, MINA – Anggota aliansi OPEC+ mengumumkan akan melakukan pengurangan sukarela dalam produksi minyak mentah mereka dari Mei hingga akhir 2023.
Hal itu diumumkan dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan oleh negara-negara Pengekspor Minyak Bumi, seperti Arab Saudi, Aljazair, Irak, Oman, UEA, Kuwait dan Rusia, sehari sebelum pertemuan OPEC+ yang direncanakan, demikian MEMO melaporkannya pada Senin (3/4).
Sumber terpercaya di Kementerian Energi Saudi menyatakan, kerajaan akan menerapkan pengurangan sukarela dalam produksi minyak mentahnya, sebesar 500.000 barel per hari, pada Mei hingga akhir tahun.
Mengutip Saudi Press Agency (SPA) dari pernyataan Kementerian Energi Saudi yang mengatakan bahwa keputusan itu dibuat berkoordinasi dengan beberapa negara peserta Deklarasi Kerjasama; baik anggota OPEC maupun non-anggota.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Sumber yang tidak disebutkan namanya dalam pernyataan itu menjelaskan, pengurangan produksi secara sukarela ini merupakan tambahan dari pemotongan produksi yang telah disepakati pada pertemuan tingkat menteri OPEC+ pada 5 Oktober 2022.
Dia menegaskan, langkah ini merupakan langkah pencegahan untuk mendukung stabilitas pasar minyak.
Aljazair mengumumkan pada Ahad (2/4) bahwa mereka akan secara sukarela mengurangi produksi minyaknya sebesar 48.000 barel per hari pada bulan Mei.
Sementara Kementerian Energi di Oman mengatakan di Twitter bahwa Kesultanan akan secara sukarela mengurangi produksi minyaknya sebanyak 40.000 barel per hari.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Kementerian Perminyakan Irak menyatakan produksi minyak akan dipotong 211.000 barel per hari, sedangkan UEA mengumumkan pengurangan 144.000 barel per hari.
Kuwait mengumumkan pengurangan 128.000 barel per hari, dan Rusia mengatakan akan mengurangi produksinya sebesar 500.000 barel per hari. (T/R6/T1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan