Washington, MINA – Dua Belas anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Joe Biden untuk mengizinkan penyelidikan independen atas serangan Israel terhadap jurnalis yang menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya.
Salah satu jurnalis yang menjadi target dalam serangan tersebut adalah Dylan Collins, warga negara Amerika yang bekerja untuk Agence France-Presse (AFP) di Lebanon, dekat perbatasan, pada 13 Oktober.
Saat itu, sebuah tank Israel menembakkan dua peluru ke arah para jurnalis yang sudah jelas mengenakan rompi pers. Anadolu melaporkan, Selasa (22/10).
Issam Abdallah, seorang jurnalis Reuters, tewas dalam serangan tersebut, sementara Collins dan lima orang lainnya terluka. Akibat luka-lukanya, jurnalis Christina Assi akhirnya harus kehilangan salah satu kakinya.
Baca Juga: UNDP: Tingkat Kemiskinan di Palestina Naik Dua Kali Lipat
Anggota parlemen yang dipimpin oleh Senator Bernie Sanders dan Peter Welch dari Vermont serta Perwakilan Becca Balint, sebelumnya telah menulis surat kepada Departemen Luar Negeri pada bulan Mei, meminta agar lembaga tersebut membuka investigasi atas serangan ini.
Namun, dalam tanggapannya pada 27 Juni, Departemen Luar Negeri menyatakan bahwa Israel sedang melakukan penyelidikan sendiri.
Anggota parlemen manjawab, tanggapan tersebut tidak dapat diterima. Mereka menegaskan, bukti jelas menunjukkan bahwa serangan ini merupakan serangan langsung yang melanggar hukum terhadap warga sipil, di mana seorang warga negara AS terluka, tapi beruntung bisa selamat.
“Jelas sekali bahwa pemerintahan (AS) tidak bisa mengandalkan Netanyahu untuk memastikan pertanggungjawaban atas serangan ini. Selama bertahun-tahun, otoritas Israel gagal menyelidiki atau mempertanggungjawabkan serangan terhadap jurnalis,” tulis mereka dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan Jaksa Agung Merrick Garland.
Baca Juga: Menlu AS Kunjungi Israel
“Mengingat catatan sejarah tidak adanya tindakan dan impunitas, serta ketidakaktifan pemerintahan Netanyahu dalam kasus ini, kami meminta agar pemerintah segera membuka investigasi independen, imparsial, menyeluruh, dan transparan yang dipimpin oleh Departemen Kehakiman terkait serangan tersebut,” tambah mereka.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengklaim bahwa penyelidikan telah dibuka atas serangan tersebut, tetapi para anggota parlemen mengatakan tidak ada saksi yang dihubungi dan tidak ada pembaruan yang diberikan. [An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 60% Warga Jerman Menentang Pasokan Senjata untuk Israel