Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Parlemen AS: Strategi di Venezuela Kontraproduktif

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 9 Maret 2019 - 08:02 WIB

Sabtu, 9 Maret 2019 - 08:02 WIB

7 Views

BOSTON, MA - OCTOBER 01: New York Democratic congressional candidate Alexandria Ocasio-Cortez speaks at a rally calling on Sen. Jeff Flake (R-AZ) to reject Judge Brett Kavanaugh's nomination to the Supreme Court on October 1, 2018 in Boston, Massachusetts. Sen. Flake is scheduled to give a talk at the Forbes 30 under 30 event in Boston after recently calling for a one week pause in the confirmation process to give the FBI more time to investigate sexual assault allegations. (Photo by Scott Eisen/Getty Images)

Washington, MINA – Enam belas anggota parlemen dari Partai Demokrat mengirim surat bersama kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, yang isinya mengkritik apa yang mereka sebut sebagai strategi “kontraproduktif” Amerika Serikat (AS) terhadap krisis yang melanda Venezuela.

“Kami menulis untuk menyatakan keprihatinan mendalam kami mengenai penanganan administrasi Trump terhadap hubungan dengan Venezuela, khususnya tentang intervensi militer, pengenaan sanksi sepihak, dan pengakuan baru-baru ini dari pemimpin oposisi sebagai presiden sementara,” tulis para legislator, seperti dilaporkan France24, Jumat, 8 Maret.

Mereka memperingatkan sanksi baru-baru ini dapat “memperburuk krisis ekonomi negara itu, menyebabkan penderitaan besar bagi mereka yang paling rentan dalam masyarakat yang tidak bertanggung jawab atas situasi tersebut.”

AS berdiri sendiri dalam keputusannya untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap pemerintah Venezuela, seperti saat ini diterapkan,” tulis anggota parlemen itu.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Mereka menyebut kebijakan itu sebagai kontraproduktif ketika mereka “bermain dalam narasi pemerintah Venezuela” bahwa oposisi adalah boneka dari Washington.

Venezuela berada di tengah-tengah perebutan kekuasaan antara Presiden Nicolas Maduro dan pemimpin majelis nasional Juan Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada Januari dan didukung oleh lebih dari 50 negara, terutama Amerika Serikat.

Guaido menuduh Maduro mencurangi pemilihan Mei lalu, dan melihat penerus sosialis Hugo Chavez itu memenangkan masa jabatan kedua, meskipun ekonomi jatuh dan hiperinflasi telah membuat jutaan orang tanpa kebutuhan dasar dan memicu eksodus massal.

Para anggota parlemen AS juga mengecam keras Maduro atas penindasannya terhadap masyarakat sipil negara itu, kegagalan ekonomi, pembunuhan para demonstran yang tidak bersenjata, mengadakan pemilihan tidak sah dan memblokir bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Sejak 2015, Washington telah memberikan sanksi kepada puluhan pejabat Venezuela, termasuk Maduro, dengan menuduh mereka melakukan pelanggaran hak asasi manusia, korupsi dan perdagangan narkoba.

Pada hari Rabu, AS terus memperketat kampanye sanksi untuk memaksa Maduro dari kekuasaan, dan mencabut visa 77 orang yang terkait dengan rezim tersebut.

Para penulis surat dari anggota Parlemen AS, di antaranya yang terkenal adalah Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Rashida Tlaib, Ayanna Pressley dan Tulsi Gabbard. (T/RS2/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Amerika
Internasional
Amerika
Amerika