Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Parlemen Belanda Kenakan Baju Bendera Palestina di Sidang Parlemen

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 41 detik yang lalu

41 detik yang lalu

0 Views

Anggota Parlemen Belanda, Ester Ouwehand (foto: X)

Jakarta, MINA – Anggota Parlemen Belanda, Ester Ouwehand menunjukkan sikap tegas mendukung rakyat Palestina dengan mengenakan pakaian berwarna merah, hijau, putih, dan hitam, menyerupai bendera Palestina, dalam sidang parlemen yang membahas anggaran nasional, Jumat (19/9).

Aksi tersebut memicu perdebatan panas di ruang sidang. Beberapa anggota parlemen memprotes dan meminta Ester mengganti pakaiannya, namun ia menolak. Ketua Parlemen, Martin Bosma, bahkan secara langsung memintanya meninggalkan ruangan.

“Saya keberatan Anda hadir di sini dengan bendera itu,” kata Bosma, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera yang dikutip MINA, Ahad (21/9).

Ester dengan tegas membela diri. “Saya telah membaca aturan tata tertib. Tidak ada yang melarang seorang anggota parlemen berbicara dengan mengenakan blus berwarna merah, hijau, putih, dan hitam,” ujarnya.

Baca Juga: Prancis Galang Dukungan Pengakuan Palestina di PBB, Tantang Dominasi AS dan Israel

Parlemen Belanda beralasan bahwa sidang harus bersifat netral, sehingga simbol politik seperti bendera Palestina dinilai tidak pantas ditampilkan.

Meski akhirnya meninggalkan ruang sidang, Ester tetap menunjukkan solidaritasnya dengan mengganti pakaian menjadi kemeja merah muda berbintik hitam dan celana hijau—paduan warna yang menyerupai buah semangka, simbol solidaritas rakyat Palestina. Simbol ini muncul setelah Israel melarang pengibaran bendera Palestina pasca Perang Enam Hari 1967.

Dalam pidatonya, Ester menyerukan perhatian dunia kepada penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
“Kita berdiri di sini untuk mereka yang paling rentan dan tak berdaya. Kita hanya bisa maju jika berani menempatkan mereka di pusat perhatian,” tegasnya.

Hingga kini, 24 negara di Eropa telah mengakui kemerdekaan Palestina, termasuk Irlandia, Spanyol, Norwegia, dan Prancis. Inggris berencana mengikuti langkah tersebut, namun prosesnya tertunda akibat campur tangan mantan Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Aksi Heroik Aktivis AWG Fatur Rohman Panjat Tiang Perbaiki Layar Kapal Global Sumud Flotilla

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Israel telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina sejak invasi ke Gaza pada Oktober 2023. Lebih dari 60 ribu warga Palestina tewas dari total populasi Gaza yang mencapai 2,3 juta jiwa. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Aktivis Pro-Palestina di Yunani Gelar Aksi Demo Kecam Serangan Israel ke Gaza

Rekomendasi untuk Anda