Brussels, MINA – belgia/">Anggota Parlemen Belgia Simon Moutquin menyerukan untuk menjatuhkan sanksi kepada pemerintah sayap kanan Israel karena melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina.
Seperti dikutip dari Wafa, Ahad (12/3), dalam pidatonya di hadapan parlemen negaranya, Moutquin mengkritik posisi Belgia dan Uni Eropa terhadap yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina. Ia mengatakan, kebijakan lunak terhadap Israel sama saja dengan lisensi untuk membunuh.
Moutquin menyebutkan serangan baru-baru ini yang dilakukan oleh tentara dan pemukim Israel di Jenin, Huwara dan Nablus adalah yang paling berdarah bagi rakyat Palestina selama bertahun-tahun.
“Semua ini terjadi di bawah pemerintahan sayap kanan paling ekstrem dalam sejarahnya [Israel], di mana para pemukim telah menjadi menteri, memperoleh kekuasaan terkait tanah Palestina dan menegaskan tanpa ragu bahwa mereka menginginkan kematian bagi orang Arab,” lanjutnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Moutquin menambahkan, status quo tidak lagi dapat diterima. Mengizinkan pembentukan pemerintahan rasis seperti itu sama saja dengan kehilangan semua kredibilitas di hadapan kaum ekstrim kanan di seluruh dunia. Yang terpenting, kegagalan untuk bertindak melawan kejahatan perang ini adalah lisensi untuk membunuh bagi pemerintah Israel, tentaranya dan para pemukimnya.
“Perjanjian koalisi pemerintah Israel sangat jelas, karena mengatur penerapan serangkaian tindakan, termasuk aneksasi sebagian Tepi Barat ke Israel,” katanya.
“Apa yang kita harapkan jika terjadi perampasan tanah Palestina yang diduduki dan pemindahan paksa penduduk, seperti di Masafer Yatta, dan pembunuhan jurnalis seperti Shireen Abu Akleh? Tanya Moutquin.
Ia menyimpulkan, perlu untuk mengambil serangkaian sanksi terhadap kekerasan pemukim Israel, termasuk segera melarang impor produk dari permukiman Israel dan memanggil duta besar Israel untuk ditanyai tentang kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pemerintah yang dia wakili. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)