Brussel, MINA – Anggota Parlemen Belgia dari Partai Buruh Federal Nabil Bukele meminta pemerintah negaranya dan Uni Eropa untuk mengambil posisi yang jelas serta mengutuk kejahatan terhadap kemanusiaan, represi kekerasan dan pendudukan ilegal Palestina oleh apartheid Israel.
“Untuk hari kelima berturut-turut, pemukim ekstremis yang dilindungi tentara pendudukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan ada lebih dari 1.000 jamaah Palestina di tengah Ramadhan menjadi sasaran kekerasan brutal dan serangan peluru karet dan pentungan,” kata Bukele dalam sebuah pernyataan yang dikutip Wafa, Kamis (21/4),
Ia menambahkan, para ekstremis tadi malam mengorganisir “bendera berbaris” lagi di kota Yerusalem Timur yang diduduki, provokasi Israel yang sama hingga menyebabkan perang pada Mei tahun lalu.
Dia menyebut, selama sepuluh hari terakhir, pasukan pendudukan menewaskan 14 warga Palestina, termasuk sejumlah wanita dan anak-anak. Mereka juga menyerbu kamp pengungsi Jenin beberapa kali dengan melakukan penangkapan warga sipil Palestina.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
“Semua pelanggaran Israel ini, tetapi apa yang kita dengar dari pemerintah Belgia dan Uni Eropa? Tidak lain hanyalah “keprihatinan” yang lemah dalam menghadapi “eskalasi” tanpa kesalahan,” ujar Bukele.
Pasukan pendudukan Israel kembali melakukan penyerangan di Masjidil Aqsa pada Kamis (21/4). Sejumlah pemuda Palestina dilaporkan menderita luka-luka akibat serangan tersebut.
Pasukan pendudukan melakukan serangan tersebut untuk mempermudah masuknya kelompok ekstrimis pemukim ke komplek Al-Aqsa.(T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang