Washington, 13 Jumadil Awwal 1436/4 Maret 2015 (MINA) – Anggota parlemen dan masyarakat terpecah atas kehadiran dan penyampaian pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sidang Kongres di Capitol Hill, Selasa (3/3) kemarin.
Sebagian besar anggota Kaukus Hitam Kongres tidak menghadiri pertemuan, dengan beberapa anggota mengatakan mereka merasa bahwa Presiden Barack Obama tidak dihormati dengan tidak berkonsultasi sebelum acara diumumkan secara terbuka.
Puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrat sudah menyatakan, tidak hadir dalam sidang Kongres dimana Netanyahu menyampaikan pidatonya, Voice of America (VoA) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj islamic News Agency (MINA).
Wakil Presiden Joe Biden secara mendadak melakukan kunjungan ke Amerika Selatan. Sementara presiden Barack Obama menolak bertemu dengan Netanyahu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Beberapa Yahudi Demokrat telah mengatakan secara pribadi mereka merasa mereka telah dimasukkan ke dalam posisi sulit memilih antara Obama dan Netanyahu.
Sejumlah anggota kongres dari Demokrat telah mengecam waktu pidato dan apa yang mereka katakan adalah pelanggaran protokol dalam undangan.
Anggota kongres Bennie Thompson memboikot pidato PM Netanyahu di kongres, mengatakan Capitol Hill tidak mempunyai latar belakang untuk kehadiran Netanyahu dengan pemilu Israel hanya dua pekan lagi.
Thompson, satu-satunya anggota Demokrat dalam delegasi Mississippi, di antara puluhan anggota partai yang melewati pidato kontroversial Netanyahu.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Saya tidak ingin berpartisipasi dalam apa pun yang bisa berpotensi mempengaruhi hasil pemilu di Israel,” kata Thomopson sebagimana dikutip laman The Clarion Ledger.
Dia dan anggota Demokrat lainnya juga mengeluhkan Ketua DPR John Boehner dari Ohio melanggar protokol dengan mengundang Netanyahu untuk berbicara tanpa berkonsultasi dengan Gedung Putih.
Netanyahu mengatakan kepada Kongres ia tidak pernah menunjukkan pidatonya menjadi penyebab pertengkaran.
“Saya sangat menyesal bahwa beberapa menganggap saya berada di sini sebagai politik,” katanya. “Saya tahu bahwa tidak peduli di mana pandangan Anda, Anda berdiri dengan Israel,” taambahnya saat membuka pidato.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Langgar Protokol
Presiden Barack Obama dan pejabat pemerintah lainnya tidak bertemu dengan Netanyahu, mengatakan protokol Gedung Putih menolak bertemu dengan para pemimpin asing saat begitu dekat dengan pemilu di negara asal mereka untuk menghindari munculnya pengaruh yang tidak semestinya. Pemilihan Israel akan diselenggarakan 17 Maret mendatang.
Senator Demokrat Dianne Feinstein dari California dan Dick Durbin dari Illinois mengirim surat kepada perdana menteri mengatakan, sebagian, “langkah belum pernah terjadi sebelumnya itu mengancam untuk merusak pendekatan bipartisan penting menuju Israel.”
Sementara sejumlah anggota kongres Partai Republik mengatakan waktu kehadiraan Netanyahu tepat, pada pekan-pekan mendatang sebelum batas waktu 31 Maret.
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Anggota parlemen Republik Mississippi, bagaimanapun, menyambut pidato Netanyahu, mencatat pentingnya Israel sebagai sekutu penting, terutama dalam perang melawan terorisme.
“Pidato perdana menteri (Israel) menjabat sebagai pengingat gamblang tentang bahaya bangsa kita harus selalu waspada terhadap,” kata Senator dari Partai Republik Thad Cochran.
Sebelumnya, senator Partai Republik Bob Corker dari Tennessee dan Senator Demokrat Robert Menendez dari New Jersey memperkenalkan undang-undang pekan lalu yang akan memberikan Kongres kekuasaan untuk meninjau perjanjian AS dan lima negara lainnya yang mungkin mencapai dengan Iran.
Pemerintahan Obama telah mengatakan, setiap tindakan yang diputuskan oleh Kongres sekarang ini bisa membahayakan perundingan internasional pada saat yang kritis.
Baca Juga: Tiba di Peru, Prabowo akan Hadiri KTT APEC
Mayoritas Warga AS Menolak
Sama seperti anggota parlemen, sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa publik Amerika juga terbagi atas pidato Netanyahu di kongres. Dalam hasil survei, sebanyak 48 persen warga Amerika Serikat tidak menyetujui undangan Netanyahu hadir dalam kongres oleh Partai Republik tanpa memberitahu presiden sebelumnya, sementara sekitar 30 persen menyetujui.
Para pengamat juga telah menyatakan pendapat yang berbeda-beda, dengan beberapa Kongres mengatakan memiliki peran untuk bermain dalam kebijakan luar negeri dan dapat mengundang siapapun yang diinginkannya.
Lainnya, termasuk San Diego State University Profesor Elizabeth Cobbs Hoffman, mengatakan bahwa undangan Boehner itu sebenarnya melanggar Konstitusi AS yang memberikan presiden dan tidak dilakukan Kongres untuk “menerima duta besar dan menteri umum lainnya” dari pemerintah asing.
Baca Juga: Sebelum Bertemu Prabowo, Biden Lebih Dulu Jamu Presiden Israel
Kritik Netanyahu terhadap politik Iran dari Obama makin memperburuk situasi. Sebelumnya hubungan sudah tegang, menyangkut dilanjutkannya pembangunan permukiman ilegal Yahudi di tepi barat Yordan dan tindakan Israel dalam perang Gaza pada tahun lalu.(T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Pilih Tokoh Pro-Israel Mike Huckabee Jadi Duta Besar