ANGGOTA PARLEMEN DAN MASYARAKAT AS PECAH ATAS KEHADIRAN NETANYAHU

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di depan Kongres pada Selasa, 3 Maret 2015. (Foto: Doug Mills/The New York Times).
Benjamin menyampaikan pidato di depan pada Selasa, 3 Maret 2015. (Foto: Doug Mills/The New York Times).

Washington, 13 Jumadil Awwal 1436/4 Maret 2015 (MINA) – Anggota parlemen dan masyarakat terpecah atas kehadiran dan penyampaian pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sidang Kongres di Capitol Hill, Selasa (3/3) kemarin.

Sebagian besar anggota Kaukus Hitam Kongres tidak menghadiri pertemuan, dengan beberapa anggota mengatakan mereka merasa bahwa Presiden Barack Obama tidak dihormati dengan tidak berkonsultasi sebelum acara diumumkan secara terbuka.

Puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrat sudah menyatakan, tidak hadir dalam sidang Kongres dimana Netanyahu menyampaikan pidatonya, Voice of America (VoA) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj islamic News Agency (MINA).

Wakil Presiden Joe Biden secara mendadak melakukan kunjungan ke Selatan. Sementara presiden Barack Obama menolak bertemu dengan Netanyahu.

Beberapa Yahudi Demokrat telah mengatakan secara pribadi mereka merasa mereka telah dimasukkan ke dalam posisi sulit memilih antara Obama dan Netanyahu.

Sejumlah anggota kongres dari Demokrat telah mengecam waktu pidato dan apa yang mereka katakan adalah pelanggaran protokol dalam undangan.

Anggota kongres Bennie Thompson memboikot pidato PM Netanyahu di kongres, mengatakan Capitol Hill tidak mempunyai latar belakang untuk kehadiran Netanyahu dengan pemilu Israel hanya dua pekan lagi.

Thompson, satu-satunya anggota Demokrat dalam delegasi Mississippi, di antara puluhan anggota partai yang melewati pidato kontroversial Netanyahu.

“Saya tidak ingin berpartisipasi dalam apa pun yang bisa berpotensi mempengaruhi hasil pemilu di Israel,” kata Thomopson sebagimana dikutip laman The Clarion Ledger.

Dia dan anggota Demokrat lainnya juga mengeluhkan Ketua DPR John Boehner dari Ohio melanggar protokol dengan mengundang Netanyahu untuk berbicara tanpa berkonsultasi dengan Gedung Putih.

Netanyahu mengatakan kepada Kongres ia tidak pernah menunjukkan pidatonya menjadi penyebab pertengkaran.

“Saya sangat menyesal bahwa beberapa menganggap saya berada di sini sebagai politik,” katanya. “Saya tahu bahwa tidak peduli di mana pandangan Anda, Anda berdiri dengan Israel,” taambahnya saat membuka pidato.

Langgar Protokol

Presiden Barack Obama dan pejabat pemerintah lainnya tidak bertemu dengan Netanyahu, mengatakan protokol Gedung Putih menolak bertemu dengan para pemimpin asing saat begitu dekat dengan pemilu di negara asal mereka untuk menghindari munculnya pengaruh yang tidak semestinya. Pemilihan Israel akan diselenggarakan 17 Maret mendatang.

Senator Demokrat Dianne Feinstein dari California dan Dick Durbin dari Illinois mengirim surat kepada perdana menteri mengatakan, sebagian, “langkah belum pernah terjadi sebelumnya itu mengancam untuk merusak pendekatan bipartisan penting menuju Israel.”

Sementara sejumlah anggota kongres Partai Republik mengatakan waktu kehadiraan Netanyahu tepat, pada pekan-pekan mendatang sebelum batas waktu 31 Maret.

Anggota parlemen Republik Mississippi, bagaimanapun, menyambut pidato Netanyahu, mencatat pentingnya Israel sebagai sekutu penting, terutama dalam perang melawan terorisme.

“Pidato perdana menteri (Israel) menjabat sebagai pengingat gamblang tentang bahaya bangsa kita harus selalu waspada terhadap,” kata Senator dari Partai Republik Thad Cochran.

Sebelumnya, senator Partai Republik Bob Corker dari Tennessee dan Senator Demokrat Robert Menendez dari New Jersey memperkenalkan undang-undang pekan lalu yang akan memberikan Kongres kekuasaan untuk meninjau perjanjian AS dan lima negara lainnya yang mungkin mencapai dengan Iran.

Pemerintahan Obama telah mengatakan, setiap tindakan yang diputuskan oleh Kongres sekarang ini bisa membahayakan perundingan internasional pada saat yang kritis.

Mayoritas Warga AS Menolak

Sama seperti anggota parlemen, sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa publik Amerika juga terbagi atas pidato Netanyahu di kongres. Dalam hasil survei, sebanyak 48 persen warga tidak menyetujui undangan Netanyahu hadir dalam kongres oleh Partai Republik tanpa memberitahu presiden sebelumnya, sementara sekitar 30 persen menyetujui.

Para pengamat juga telah menyatakan pendapat yang berbeda-beda, dengan beberapa Kongres mengatakan memiliki peran untuk bermain dalam kebijakan luar negeri dan dapat mengundang siapapun yang diinginkannya.

Lainnya, termasuk San Diego State University Profesor Elizabeth Cobbs Hoffman, mengatakan bahwa undangan Boehner itu sebenarnya melanggar Konstitusi AS yang memberikan presiden dan tidak dilakukan Kongres untuk “menerima duta besar dan menteri umum lainnya” dari pemerintah asing.

Kritik Netanyahu terhadap politik Iran dari Obama makin memperburuk situasi. Sebelumnya hubungan sudah tegang, menyangkut dilanjutkannya pembangunan permukiman ilegal Yahudi di tepi barat Yordan dan tindakan Israel dalam perang Gaza pada tahun lalu.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0