London, MINA – Anggota parlemen senior dari partai Konservatif berkuasa di Inggris telah meminta para pemimpin negara tersebut untuk mendukung gencatan senjata permanen di Gaza, dan mengakui peran Israel adalah tindakan aksi “brutalisasi terhadap penduduk sipil Palestina” di wilayah yang terkepung.
Sepuluh anggota parlemen Tory terkemuka – termasuk Kit Malthouse, George Eustice dan David Jones – menulis dalam suratnya kepada Menteri Luar Negeri Inggris, Lord David Cameron, bahwa tuntutan gencatan senjata segera “tidak dapat dijawab”. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, Rabu (20/12).
Tindakan Israel di Gaza, menurut surat itu, tidak “proporsional dan tidak tepat sasaran”, dengan “ribuan warga sipil yang tewas dan terluka, hampir dua juta orang terpaksa mengungsi”. Ia menambahkan bahwa “jumlah perempuan dan anak-anak yang terbunuh sangat mengejutkan”.
Salah satu anggota parlemen, Flick Drummond, mengatakan, kepada Times Radio bahwa “kami menemukan sejumlah orang yang tidak bersalah, banyak dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, yang menderita dan mereka terus berlanjut berada kondisi kelaparan”.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Sejak awal pemboman dan penyerangan rezim Israel di Gaza, negara-negara Barat mempertahankan dukungan mereka terhadap tindakan Negara Pendudukan dan membenarkan tindakan mereka sebagai ‘hak untuk mempertahankan diri’.
Ketika semakin banyak bukti gambar dan rekaman akibat kekejaman Zionis Israel dipublikasikan ke seluruh dunia melalui media sosial, laporan berita dan jurnalis foto, protes publik dan perbedaan pendapat internal telah meningkatkan tekanan pada pejabat pemerintah di banyak negara Barat yang mendorong gencatan senjata dalam beberapa pekan terakhir.
Bahkan Menteri Luar Negeri, David Cameron, menyerukan “gencatan senjata berkelanjutan” di Gaza Ahad (17/12), dengan mengatakan “terlalu banyak warga sipil yang terbunuh” dan mendesak Tel Aviv berbuat lebih banyak “mendiskriminasi secara memadai antara teroris dan warga sipil”. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri