Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Parlemen Israel Keturunan Arab Serang Pernyataan Wapres AS

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 23 Januari 2018 - 07:25 WIB

Selasa, 23 Januari 2018 - 07:25 WIB

101 Views

Anggota Parlemen Israel-Arab serang pernyataan Wapres AS Mike Pence di Gedung Parlemen Knesset, Senin, 23/1/2018. (Reuters)

Anggota Parlemen Israel-Arab serang pernyataan Wapres AS Mike Pence di Gedung Parlemen Knesset, Senin, 23/1/2018. (Reuters)

Tel Aviv, MINA – Beberapa anggota Parlemen Israel keturunan Arab bangkit berdiri menyerang pernyataan Wapres AS Mike Pence saat Pence berpidato di gedung Knesset, Senin (22/1/2018).

Mereka mengangkat spanduk bertuliskan “Yerusalem adalah ibu kota Palestina.” Kantor Berita MINA melaporkan dari sumber Sky News.

Petugas keamanan segera menarik mereka keluar dari ruangan, diiringi tepuk tangan anggota-anggota Knesset  lainnya.

Saat itu, Mike Pence dalam pidatonya mengatakan, kedutaan AS akan dipindahkan ke Yerusalem pada akhir tahun 2019.

Baca Juga: Israel Serang Suriah, Satu Tewas, Tiga Luka

Serta merta pernyataan itu membuat marah para politisi Parlemen Knesset dari kelompok Arab.

Kunjungannya ke wilayah tersebut berlangsung setelah pengakuan kontroversial Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Pengakuan tersebut telah membuat marah orang-orang Palestina dan negara-negara Arab di wilayah tersebut serta dunia Islam secara luas.

“Yerusalem adalah ibu kota Israel, dan oleh karena itu, Presiden Trump telah mengarahkan Departemen Luar Negeri untuk segera memulai persiapan untuk memindahkan Kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem,” ujar Pence di gedung Knesset.

Baca Juga: Israel Bersiap Kemungkinan Serangan terhadap Situs Nuklir Iran

Pence menanggapi gangguan tersebut dengan tersenyum dan berkata, “Sangat merendahkan saya untuk berdiri di hadapan forum demokrasi yang semarak ini.”

Menanggapi pidato Pence, Nabil Abu Rdainah, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan, “Jika AS ingin memainkan peran sebagai mediator dalam proses perdamaian, ia harus menjadi mediator yang adil dan harus mematuhi resolusi internasional.”

Kunjungan Pence merupakan rangkaian perjalanan yang mencakup pembicaraan di Mesir dan Yordania.

Sebelumnya, di Amman pada hari Ahad (21/1/2018), Raja Abdullah II, salah satu sekutu penting AS di Timteng, mengatakan, “Yerusalem adalah kunci bagi umat Islam dan Kristen seperti halnya Yahudi. Ini adalah kunci perdamaian di wilayah ini.

Baca Juga: [POPULER MINA] Kunjungan Trump ke Timteng dan Kelaparan di Gaza

Pence dijadwalkan akan mengunjungi Tembok Barat Yerusalem pada hari Selasa (24/1/2018), salah satu situs tersuci dalam klaim Yudaisme. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Trump Cabut Sanksi Suriah Tanpa Beri Tahu Israel, Tel Aviv Khawatir

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Bendera Palestina dikibarkan di komplek Masjid Al-Aqsa (Sumber: Anadolu Agency)
Palestina
Kolom
Internasional