Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Parlemen Palestina Sebut Netanyahu “Ekstremis”

Rudi Hendrik - Jumat, 24 November 2017 - 14:04 WIB

Jumat, 24 November 2017 - 14:04 WIB

133 Views

NETANYAHU-1.jpg" alt="" width="605" height="340" /> Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: dok. Katehon.com)

 

Istanbul, MINA – Anggota Parlemen Palestina Zuhair R Sanduka menyebut Perdana Menteri Israel “ekstremis” yang menjadi sumber ketidakdamaian Timur Tengah.

Menurutnya, perdamaian regional tidak mungkin dilakukan selama Israel memiliki Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.

“Menurut pendapat saya, tidak ada kesempatan untuk mendapatkan perdamaian dengan perdana menteri dan partainya,” kata Sanduka.

Baca Juga: Bantuan Militer dan Buldozer AS Tiba di Israel, di Tengah Penghancuran Gaza

Sanduka juga mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump “seratus persen mendukung Israel.”

“Kami tidak dapat mencapai solusi yang masuk akal dengan mereka,” katanya kepada Anadolu Agency di sela-sela sidang pleno ke-10 Dewan Parlemen Asia (APA) di Istanbul, Kamis (23/11) sebagaimana dikutip MINA.

Sanduka menegaskan bahwa bangsa Palestina tidak akan pernah melepaskan perjuangannya untuk Palestina merdeka.

Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur (Al-Quds), selama Perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh Yerusalem pada tahun 1980 dan mengklaimnya sebagai “ibukota tak terbagi dan abadi” negara Yahudi. Namun, klaim itu tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Baca Juga: Hamas Isyaratkan Akan Bebaskan 10 Sandera, Gencatan Senjata Gaza Semakin Dekat

Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur menganggap semua pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal. (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lembaga Advokasi: Ada 10.800 Tahanan Palestina di Penjara Israel, 450 di Bawah 18 Tahun

Rekomendasi untuk Anda