Istanbul, MINA – Anggota Parlemen Palestina Zuhair R Sanduka menyebut Perdana Menteri Israel “ekstremis” yang menjadi sumber ketidakdamaian Timur Tengah.
Menurutnya, perdamaian regional tidak mungkin dilakukan selama Israel memiliki Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.
“Menurut pendapat saya, tidak ada kesempatan untuk mendapatkan perdamaian dengan perdana menteri dan partainya,” kata Sanduka.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sanduka juga mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump “seratus persen mendukung Israel.”
“Kami tidak dapat mencapai solusi yang masuk akal dengan mereka,” katanya kepada Anadolu Agency di sela-sela sidang pleno ke-10 Dewan Parlemen Asia (APA) di Istanbul, Kamis (23/11) sebagaimana dikutip MINA.
Sanduka menegaskan bahwa bangsa Palestina tidak akan pernah melepaskan perjuangannya untuk Palestina merdeka.
Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur (Al-Quds), selama Perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh Yerusalem pada tahun 1980 dan mengklaimnya sebagai “ibukota tak terbagi dan abadi” negara Yahudi. Namun, klaim itu tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur menganggap semua pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza