Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Parlemen Prancis Dipanggil Polisi Usai Beri Komentar Pro-Palestina

Arina Islami - Rabu, 24 April 2024 - 20:20 WIB

Rabu, 24 April 2024 - 20:20 WIB

23 Views

Paris, MINA – Polisi Prancis pada Rabu (24/4) memanggil anggota parlemen sayap kiri terkemuka, Mathilde Panot untuk penyelidikan atas kritiknya terhadap agresi Israel ke Gaza.

Merespon panggilan itu, Panot menyebut sebagai bentuk intimidasi. Ia menekankan, intimidasi tersebut tidak akan menghalanginya untuk terus melakukan protes terhadap genosida di Palestina.

“Kami tidak akan diam. Tidak ada pemanggilan, tidak ada intimidasi dalam bentuk apa pun yang akan menghalangi kami untuk melakukan protes terhadap genosida rakyat Palestina yang sedang berlangsung,” kata Panot, sebagaimana dilaporkan Middle East Eye.

Panot adalah pemimpin kelompok parlemen sayap kiri terbesar di parlemen Prancis, France Unbowed (La France Insoumise/LFI), yang blak-blakan mengutuk agresi Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza

Panot mengecam penyelidikan tersebut sebagai tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ini pertama kalinya dalam sejarah Republik Perancis, ketua kelompok oposisi di parlemen dipanggil karena alasan serius berdasarkan tuduhan yang salah,” katanya.

“Rezim Macronis telah melewati semua batas yang bisa dibayangkan,” tambahnya, merujuk pada pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.

Pihak berwenang Prancis pekan lalu membatalkan dua konferensi yang dilakukan oleh politisi LFI, Jean-Luc Mélenchon di Lille, sementara Rima Hassan, seorang anggota partai, telah dipanggil dengan tuduhan “permintaan maaf atas terorisme.”

Baca Juga: Inggris: Kehancuran di Gaza Tidak Dapat Ditoleransi, Perang Harus Dihentikan

Partai sayap kiri For Reunion (Pour La Réunion/PLR) mengkritik tindakan terhadap Panot sebagai “tindakan otoriter yang mengkhawatirkan.”

“PLR sangat prihatin dengan sistem peradilan yang digunakan untuk membungkam lawan politik yang mengecam genosida yang sedang berlangsung di wilayah Palestina,” kata partai tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu (24/4).

Serangan Israel selanjutnya di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 34.262 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Selain itu, Gaza juga menghadapi bencana kelaparam dan krisis kemanusiaan yang mengerikan akibat blokade Zionis Israel.[]

Baca Juga: Aktivis Yahudi Pro-Palestina Gelar Aksi Duduk di Bursa Efek New York

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Palestina
MINA Preneur
Kolom