Anggota Parlemen Serukan Inggris Akui Negara Palestina

London, MINA – Sekelompok anggota menyerukan agar Inggris mengakui negara sebelum kunjungan Pangeran Charles ke Israel dan wilayah Palestina yang diduduki.

Dalam sebuah surat kepada The Times, para anggota parlemen, bersama dengan tokoh-tokoh dari lembaga think tank dan kelompok kritis, mengatakan langkah itu sudah lama tertunda dan akan membantu memenuhi “janji persamaan hak Inggris untuk rakyat di dua negara.”

Seruan itu datang saat pewaris takhta Inggris akan melakukan perjalanan Kamis (23/1) ke Israel dan Tepi Barat yang diduduki. Arab News melaporkan.

Dalam agenda kunjungan, ia akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem dan Presiden Israel Reuven Rivlin di Yerusalem.

Pangeran Charles juga akan menghadiri Forum Holocaust Dunia untuk menandai peringatan 75 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz.

Surat itu mengatakan sejak 2014, tidak ada kemajuan berarti telah dibuat dalam proses perdamaian, dan tindakan Israel mendorong solusi dua negara di luar jangkauan.

“Pemukiman ilegal Israel, yang digambarkan oleh Kantor Luar Negeri sebagai upaya merusak perdamaian, sedang berkembang,” kata surat itu.

Di antara para penandatangan adalah Emily Thornberry, seorang kandidat untuk kepemimpinan Partai Buruh, dan Crispin Blunt, ketua Dewan Timur Tengah Konservatif.

Husam Zomlot, utusan Palestina ke Inggris, menyambut baik langkah tersebut tetapi mengatakan pengakuan penuh dari pemerintah Inggris seharusnya terjadi bertahun-tahun yang lalu.

“Pengakuan tidak bertentangan dengan perdamaian dan negosiasi,” kata Zomlot.

Ia merujuk pada argumen utama yang digunakan oleh Inggris untuk tidak mengambil langkah seperti itu. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.