Ariana, 18 Ramadhan 1434/26 Juli 2013 (MINA) – Anggota Parlemen Tunisia Muhamad Brahmi, ditembak mati di luar rumahnya pada Kamis (25/7), di mana kejadian ini merupakan pembunuhan kedua pejabat pemerintah tahun ini.
Pembunuhan dilakukan orang bersenjata tak dikenal yang kemudian memicu protes warga di Tunis dan di tempat kelahiran Brahmi, Sidi Bouzid, di mana ia menjabat sebagai anggota parlemen, lapor AFP yang dipantau MINA (Mi’raj News Agency).
“Muhamad Brahmi, koordinator umum Gerakan Populer dan anggota Majelis Konstituante Nasional, ditembak mati di luar rumahnya di Ariana, dekat Tunis,” televisi Negara, Watanya, dan kantor berita resmi TAP melaporkan.
“Dia dipenuhi (ditembaki) dengan peluru di depan istri dan anak-anak,” kata Muhsin Nabti, sesama anggota gerakan kiri.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa Brahmi, seorang anggota parlemen 58 tahun dan kritikus vokal dari pemerintah Tunisia, dibunuh saat ia hendak meninggalkan rumah.
Stasiun TV Watanya melaporkan Brahmi dihujani 11 peluru yang ditembakkan dari jarak dekat.
Sebelumnya, awal Februari 2013 tokoh oposisi pemerintah Chokri Belaid juga ditembak di depan rumahnya yang kemudian memicu krisis politik di Tunisia dan serta tuduhan-tuduhan tanpa bukti terhadap pemerintah.
Kertua Partai Ennahda (partai pemerintah), Rached Ghannouchi, dalam sebuah pernyataan mengatakan pembunuhan Brahmi adalah “sebuah bencana bagi Tunisia”.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Mereka yang berada dibalik kejahatan ini ingin membuat negeri ini menuju perang sipil dan mengganggu transisi demokrasi,” katanya.
Brahmi terpilih sebagai anggota parlemen untuk Sidi Bouzid pada Oktober 2011, tempat kelahiran revolusi awal tahun itu yang menggulingkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali. (T/P03/P01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan