Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Sepakat Buat Perjanjian Migrasi Global

sri astuti - Selasa, 11 Desember 2018 - 15:10 WIB

Selasa, 11 Desember 2018 - 15:10 WIB

7 Views

Marrakesh, MINA – Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita mengumumkan pada Senin (10/12), negara-negara anggota PBB telah membentuk perjanjian migrasi global.

Para pemimpin dari 164 negara telah sepakat dengan pakta global yang menetapkan sebuah rencana untuk mencegah penderitaan dan kekacauan bagi migrasi global, meskipun ada penentangan dan beberapa penarikan, termasuk dari Amerika Serikat, demikian Al Jazeera melaporkan.

Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration (GCM)” dibentuk selama konferensi PBB yang dihadiri oleh para pemimpin dunia dan pejabat tinggi di kota Marrakesh, Maroko.

Perjanjian tidak mengikat, GCM, bertujuan mengelola migrasi pada tingkat lokal, nasional, regional, dan global, termasuk mengurangi risiko dan kerentanan yang dialami migran atau pengungsi pada berbagai tahap perjalanan mereka.

Baca Juga: Kinerja Perbankan dan Sukuk Dorong Pertumbuhan Keuangan Islam tahun 2024

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, perjanjian itu akan menjadi peta jalan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi para migran.

“Ini adalah hal yang menginspirasi dari upaya yang penuh dedikasi dan kesungguhan,” kata Guterres kepada para peserta dalam konferensi tersebut.

“Migrasi selalu bersama kami. Tapi di negara yang migrasi lebih tak terelakkan dan perlu, maka harus dikelola dengan baik dan aman, teratur dan tidak berbahaya,” tambahnya.

Ia menyatakan, kebijakan-kebijakan nasional jauh lebih mungkin untuk berhasil dengan kerja sama internasional.

Baca Juga: Serangan Udara AS Hantam Sanaa, Ma’rib, dan Hodeidah di Yaman

“Migrasi adalah fenomena alam, itu terjadi sepanjang waktu di seluruh dunia. Jika diatur secara hukum, maka itu hal yang baik,” ujar Kanselir Jerman Angela Merkel.

Banyak negara yang berpartisipasi dalam konferensi PBB menolak menandatangani perjanjian yang tidak mengikat itu, terutama Austria, Polandia, Republik Ceko, Estonia, Bulgaria, Kroasia, AS, Hongaria, Australia dan Israel.

Ringkasnya, perjanjian itu mencakup serangkaian prinsip, termasuk pembelaan hak asasi manusia, hak anak-anak, pengakuan kedaulatan nasional, indeks untuk membantu negara-negara dalam menangani migrasi, dan langkah-langkah untuk meningkatkan integrasi para migran dan pertukaran pengalaman. (T/Ast/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Afghanistan-Tiongkok Bahas Penguatan Hubungan Bilateral

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Internasional
Kolom