Bethlehem, 24 Rajab 1438/21 April 2017 (MINA) – Puluhan anggota Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) bergabung dalam aksi mogok makan massal di penjara Israel yang dipimpin oleh gerakan Fatah.
Awalnya PFLP menyatakan tidak akan bergabung, karena menganggap aksi tersebut diselenggarakan oleh Fatah tanpa koordinasi dengan faksi Palestina lainnya, demikian Ma’an yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (21/4).
Sebagian besar twanan Palestina dari gerakan perlawanan memutuskan untuk melakukan aksi termasuk tawanan dari gerakan Hamas, Jihad Islami, Partai Rakyat Palestina, dan Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina.
PFLP dalam laman resminya, Senin (17/4), merilis daftar awal yang mengikuti aksi mogok makan sekitar 52 anggota PFLP di penjara Gilboa, Hadarim, dan Nafha, dipimpin oleh pemimpin senior PFLP di penjara Israel Kamil Abu Hanish, yang memasuki tahun ke-15 di balik jeruji besi.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Aksi mogok makan bertujuan untuk meningkatkan kondisi (tawanan) di penjara, mengembalikan hak-hak yang diambil dari tawanan, dan mengakhiri pelanggaran berkelanjutan dari administrasi penjara Israel sebagai bagian dari upaya sistematis,” kata pernyataan itu.
Selanjutnya, pada Selasa (17/4), laman resmi PFLP menyerukan dukungan untuk tahanan di penjara-penjara Israel yang bergabung dalam aksi mogok makan dan memuji gerakan tawanan yang bersatu karena berjuang dalam pertempuran ini.
“Puluhan tawanan anggota PFLP, salah satunya Hanish, ia berjanji berpartisipasi dan akan memberikan dorongan yang diinginkan,” tambah pernyataan itu, dengan menyoroti bahwa sebagian besar kadernya akan bergabung dengan peserta aksi mogok makan di penjara yang berbeda di hari mendatang.
PFLP juga mengecam Dinas Pelayanan Penjara Israel (IPS) atas hukuman yang diberlakukan pada para tawanan Palestina, terutama yang melakukan aksi mogok makan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Akibat dari aksi mogok makan yang diluncurkan, IPS menghukum para peserta aksi dengan memindakan beberapanya ke penjara yang berbeda, dan menangguhkan kunjungan keluarga, serta menyita selimut dan barang-barang pribadi, serta menempatkan sejumlah tahanan dalam isolasi – termasuk pemimpin Fatah Marwan Barghouthi.
Sampai saat ini, pihak IPS belum menanggapi komentar terkait hukuman tersebut.(T/R10/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel