Gaza, 25 Syawal 1436/10 Agustus 2015 (MINA) – Angka kematian bayi di bawah umur satu tahun di Jalur Gaza, Palestina, mengalami peningkatan dari 20,2 per 1.000 kelahiran hidup pada 2008 menjadi 22,4 pada 2013.
Hal itu diungkapkan Badan Kerja dan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Menurut UNRWA, peningkatan itu belum pernah terjadi sebelumnya di Timur Tengah sejak lebih dari separuh abad silam.
“Padahal, jumlah bayi yang mati sebelum berumur satu tahun secara konsisten menurun dalam beberapa dekade yang lalu di Gaza dari 127 per 1.000 kelahiran hidup pada 1960 menjadi 20,2 pada 2008,” ungkap UNRWA seperti dilaporkan Press TV, dilansir Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
UNRWA lebih lanjut menambahkan, jumlah bayi yang meninggal sebelum berusia empat pekan di Jalur Gaza juga melonjak dari 12 per 1.000 kelahiran hidup pada 2008 menjadi 20,3 pada 2013. Hal itu didasarkan pada survei terkini.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Direktur program kesehatan PBB, Akihiro Seita, mengatakan cukup kaget dengan peningkatan itu karena menjadi isu baru di Timur Tengah. “Saat mendengar kabar itu, kami langsung bekerja dengan kelompok peneliti lain untuk memverifikasi data tersebut,” kata Seita.
Menurut Seita, peningkatan kematian bayi di Jalur Gaza disebabkan minimnya fasilitas kesehatan, pasokan obat-obatan, dan peralatan medis. Maklum, sampai saat ini, Palestina terisolasi dari dunia luar setelah diblokade Israel.
“Sulit untuk mengetahui apa penyebab utama dalam peningkatan angka kematian bayi itu. Tapi, saya khawatir ini menjadi bagian dari tren yang lebih luas,” kata Seita. “Kami sangat prihatin dengan dampak dari blokade jangka panjang Israel,” tambahnya. (T/P020/R05)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)