Tripoli, 11 Jumadil Awwal 1436/2 March 2015 (MINA) – Tentara Angkatan Darat Libya yang berbasis di Tobruk pada Sabtu (28/3) mengecam pernyataan yang dibuat seorang diplomat Inggris di hadapan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) terhadap Libya.
Sebelumnya, Utusan Inggris untuk PBB, Mark Grant, mengatakan, Libya harus memiliki pemerintah persatuan nasional sehingga bisa melawan, ISIS yang telah menguasai sebagian wilayah di Irak dan Suriah.
Dia mengatakan, pemerintah persatuan nasional ini adalah cara terbaik bagi Libya untuk melawan organisasi militan, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia menambahkan, masyarakat internasional hanya bisa membantu Libya ketika ada pemerintah persatuan di negeri ini, pernyataan Mark Grant.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Mereka yang mengikuti perkembangan di Libya, khususnya dalam bidang militer dan keamanan, sepenuhnya menyadari perang antara tentara Libya dan kelompok teroris dengan milisi sekutunya,” kata Mark Grant.
Libya menuduh diplomat Inggris tersebut menggunakan praktik penipuan di PBB untuk mengubah kebenaran dan menyebarkan informasi yang salah.
Militer Libya juga menuduh Barat memihak apa yang digambarkan sebagai teroris dan sekutu mereka.
Libya dalam situasi kekacauan sejak pemberontakan berdarah mengakhiri kekuasaan selama beberapa dekade pemimpin otokratis, Muammar Gaddafi, pada akhir 2011.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Sejak itu, terjadi perpecahan politik yang sangat tajam di negara itu, telah menghasilkan dua kursi saingan pemerintah, masing-masing memiliki lembaga dan tentara sendiri.
Berlomba-lomba untuk kekuasaan anggota legislatif yang merupakan lembaga parlemen yang berbasis di timur kota Tobruk dan lain berbasis di Tripoli. Kedua majelis mendukung dua pemerintahan yang berbeda, masing-masing berkantor pusat di dua kota. (T/P002/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa