Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat Jakarta, khususnya siswa usia sekolah untuk memperbanyak minum air sebagai langkah awal membentuk kesadaran hidup sehat.
Hal itu disampaikan Anies di depan puluhan guru dan dokter dalam kegiatan Training of Trainers (ToT) Program Edukasi Nasional “Air bagi Kesehatan” di Balai Agung Pemrov DKI Jakarta, Rabu (19/12).
“Saya tidak ingin membahas aspek teknisnya tentang isi program ini. Isi programnya kita percayakan kepada ahlinya. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana ini dilaksanakan di sekolah dan melebar dampaknya,” katanya.
Anies mengatakan, kalau Program Edukasi Nasional “Air bagi Kebersihan” ini dimulai dari sekolah, maka konsekuensi pertamanya adalah membuat sekolah itu seperti sebuah ekosistem. Di Jakarta ada 7.300 sekolah negeri maupun swasta dari tingkat TK hingga SMA.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Karena itu kita harus memikirkan, ini jangkauannya ke seluruh masyarakat, bukan pada anak-anak di sekolah kita saja. Jangan sampai program ini hanya sekedar jalan, tapi harus menjadi gerakan perubahan kepada lebih baik,” katanya.
Anies menegaskan, yang diperlukan masyarakat bukanlah programnya jalan, tetapi sebuah gerakan perubahan menuju masa depan yang lebih baik. Karena itu program ini harus menjadi gerakan.
“Tetapi jangan sampai gurunya nyuruh murid minum banyak air, tetapi gurunya sendiri minum air cuma sedikit. Jangan sampai seperti ini. Gurunya harus minum banyak juga,” katanya.
Menurut data Indonesian Hydration Working Group (IHWG) FKUI, saat ini ada 21 juta orang Indonesia yang minum air kurang dari setengah liter per hari (low drinkers). Kurangnya minum air akan meningkatkan pemicu terjadinya inflamasi kronik sebagai resiko sindrom metabolik. (L/R06/B05)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)