Jakarta, MINA – Anies Rasyid Baswedan mengatakan, buku tentang Palestina sesungguhnya bukan sekedar kata-kata dan angka statistik, tapi ia adalah bentuk perlawanan terhadap penjajahan.
“Buku ini ditulis dengan hati. Bukan dengan pikiran. Maka, pesannya pun menembus lintas bangsa dan waktu,” ujar Anies Baswedan saat menanggapi buku “Words, Actions, and Resistance, A Diary of Genocide” karya Atef Abu Saif di Perpustakaan Jakarta, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu malam (23/10).
“Kisah-kisah yang ditulis di dalam buku ini sebagai bahan kampanye perjuangan Palestina, agar menjadi pengingat, jangan sampai genosida terulang dan berkelanjutan,” lanjut Anies Baswedan.
Dia mengajak kepada setiap keluarga agar membaca buku tersebut, ajak keluarga untuk berdiskusi isi buku tersebut.
Baca Juga: Dubes Masaki Dorong Peningkatan Jumlah Pelajar dan Pekerja Terampil Indonesia di Jepang
“Isi buku ini bukan sekedar penderitaan, tapi makna sebuah kekuatan bangsa. Sebuah pelajaran dari bangsa yang paling berani tapi halus. Kombinasi kekuatan yang jarang,” ujarnya.
“Membaca dan menulis buku adalah bentuk perlawanan,” imbuhnya.
Tampil sebagai Penulis Buku, Atef Abu Saif, politisi terkemuka Palestina, serta penanggap buku selain Anies, Gina S. Noer (Penulis, sutradara, dan Konten Kreator), dan moderator Ali Zaenal Abidin (Direktur Mizan). []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Aksi Jumat Untuk Palestina: Tolak Pembersihan Etnik di Gaza