Bekasi, MINA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Direktur Yayasan Pendidikan Silaturahim Jatikarya (YPSJ), Munif Chatib.
“Kita semua kehilangan, Indonesia kehilangan salah seorang motor pendidikan Indonesia,” kata Anies di rumah duka, di Cibubur, Bekasi, Jumat (1/7).
Menurut Anies, Munif chatib adalah seorang pendidik yang mampu memandang dengan perspektif baru untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Anies mengatakan, Munif telah berhasil menuangkan pemikirannya yang terbuka ke dalam tulisan yang berguna untuk sekolah, guru, hingga orang tua.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
“Tulisannya mencerminkan pemikiran yang terbuka dan ia berhasil menerjemahkan pemikiran itu dalam buku, baik tentang sekolah, guru, dan orang tua. Insya Allah itu akan menjadi kiriman pahala untuk beliau,” ujarnya.
Gubernur DKI itu hadir bersama beberapa stafnya tiba di rumah duka sekitar pukul 11.30 WIB. Kemudian ia melaksanakan sholat Jumat di Masjid Silaturahim dan turut serta menyolati jenazah almarhum Munif.
Narasumber program acara Bincang Pendidikan di Radio Silaturahim (Rasil) 720 AM itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Yayasan Mohdar, Tapos, Kota Depok setelah shalat Jumat.
Munif Chatif wafat di usia ke 53 tahun. Ia merupakan Praktisi Pendidikan yang banyak menulis buku-buku pendidikan populer. Buku pertamanya berjudul Sekolahnya Manusia rilis pada tahun 2009 dan dibedah bersama Bobbi De Porter, penulis buku Quantum Learning dan juga mentornya saat studi Distance Learning di Supercamp Oceanside.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Karya lainnya yang ia sumbangkan untuk pendidikan Indonesia adalah buku berjudul Orang tuanya Manusia (2012), Kelasnya Manusia (2013), #ParentLearn (2016), dan lain-lain.
Pandangan Munif tentang dunia pendidikan juga ia tuangkan dalam program Bincang Pendidikan yang tayang di kanal YouTube Rasil TV serta Radio Silaturahim 720 AM. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)