Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menangantisipasi merebaknya penyebaran Coronavirus atau Covid-19 (2019-nCov) di Jakarta.
Menurut Anies, pembentukan tim khusus itu tidak hanya melibatkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) tapi juga berbagai pihak, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) nomor 16 tahun 2020.
“Tim Tanggap Covid19 ini memang disiapkan. Dan ini menjadi rujukan untuk semua kegiatan yang terkait dengan Covid-19. Tim respons cepat atau tim tanggap Covid-19 ini terdiri dari semua unsur,” kata Anies di sela acara HUT Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta ke-101, Jakarta Pusat, Ahad (1/3).
“Kita sudah menyiapkan, mengeluarkan instruksi gubernur menyikapi virus corona yang terjadi di luar Indonesia. Karena dalam beberapa hari ini, ada lebih dari 10 negara yang mengumumkan kasus virus corona pertama di negara mereka, mulai dari Selandia Baru sampai Nigeria,” imbuhnya.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Anies mengungkapkan tim ini sengaja dibentuk sebagai sebuah tim khusus, supaya menjadi rujukan. Sebab, apabila hanya mengandalkan SKPD yang ada, rata-rata itu adalah kerja yang rutinitas. Dengan adanya tim tanggap Covid-19 ini khusus kewaspadaan dan pencegahan penyebaran 2019-nCov.
“Saat ini kita merasa khawatir karena dalam beberapa hari ini saja, itu begitu banyak negara-negara baru yang mengumumkan temuan kasus baru. Nah kami di Indonesia, kami di Jakarta khususnya sebagai gerbang Indonesia, harus bersiaga. Dan langkah-langkah (itu) sudah kita lakukan,” ujarnya.
Tim ini, lanjut Anies, nantinya akan dipimpin oleh Asisten Kesra Gubernur. Sedangkan susunan anggota tim ini akan dipaparkan selanjutnya. Mereka dalam tim ini, jelas Anies, nanti akan punya pos khusus. Dan semua komunikasi terkait dengan Covid-19 lewat tim ini.
Anies menjelaskan kondisi suspek sampai saat ini, selama satu bulan lebih di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 pasien yang dalam pengawasan.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
Mereka yang dipantau mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Namun demikian belum ada satupun yang diumumkan oleh pihak berwenang yang positif coronavirus.
“Sekarang saya bicara corona. Ada beberapa hal, sampai saat ini, selama satu bulan lebih di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan. Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan,” katanya. (L/R2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa