Jakarta, MINA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mencanangkan agar di setiap halte memiliki tempat beribadah yang terintegrasi serta ramah bagi penumpang.
Hal tersebut disampaikannya pada proses penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara PT Transjakarta dan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA)/Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogjakarta di Jakarta Pusat, Kamis (1/4).
“Ratusan ribu orang lewat menggunakan kendaraan umum punya keluhan, ‘Kami shalat Maghrib di mana?’. Rata-rata menunggu selesai masuk Maghrib, shalat, pulang atau di perjalanan. Ini harapannya akan ada desain-desain musala di dalam halte maupun di dalam stasiun nantinya yang memfasilitasi jutaan warga Jakarta yang sore hari pulang kerja. Sehingga, tidak lagi kesulitan untuk salat Maghrib,” katanya.
Ia juga menyampaikan agar terdapat kajian untuk mengajak dan mendorong masyarakat menggunakan kendaraan atau transportasi umum.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
“Kemudian, pengembangan ke depannya diharapkan ada kajian tentang bagaimana kita mendorong orang lebih banyak lagi menggunakan kendaraan umum. Selain itu, juga kita akan membangun musala-musala di halte-halte yang perancangnya adalah dari pihak UNUSIA. Jadi, nantinya, desainnya mereka yang menyiapkan” ujarnya.
Menurutnya, masalah kemacetan yang ada di Jakarta harus dilakukan dengan kolaborasi dari berbagai pihak, sehingga keberadaan integrasi tiket, intergrasi rute serta pengolahannya tersistem dengan baik dan transportasi di Jakarta lebih tersambung satu sama lain. (R/SR/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)