Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berharap keputusan Pemerintah Pusat Republik Indonesia untuk impor beras dapat menutupi kekurangan beras pada warga Jakarta.
“Kita tidak ingin keputusan impor itu berdampak pada warga Jakarta kekurangan beras,” katanya di hotel Rizt Carlton, Jakarta, Senin (16/01).
Sebelumnya, keputusan impor muncul setelah dua pekan terakhir, karena di lapangan yaitu pasar ditemukan lonjakan harga beras yang tinggi dengan kualitas menurun, Wakil Gubernur mewakili Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melihat keadaan langsung di pasar.
“Yang penting bagi kami di Jakarta tidak ada shortage suply (kekurangan suplai) beras yang dampak pada warga harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli beras,” ujarnya.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Sebelumnya, Pemerintah Pusat menugaskan impor komoditas beras oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI yang semula ditargetkan sebanyak 500 ribu ton dan akan dimulai pada akhir bulan ini (Januari) dari Vietnam dan Thailand, akan tetapi keputusan itu secara resmi dibatalkan.
Namun langkah impor beras tetap akan dilakukan pemerintah dengan menunjuk Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk mengeksekusi rencana itu dengan jumlah impor yang sama.
Pembatalan penugasan kepada PPI berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perum Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.
“Jadi bagi kami keputusan pemerintah itu membuat suplai di Jakarta tidak boleh tertunda, harga di Jakarta harus aman. Impornya baru diputuskan. Yang penting bagi kami di pasar ada barang.dan harganya terjangkau,” tambahnya. (L/R10/P2)
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Mi’raj News Agency (MINA)