Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara peringatan penggusuran paksa warga Kampung Akuarium (Pasar Ikan), Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (13/4).
Anies menegaskan pemerintahannya akan berpihak kepada warga DKI yang tidak mendapatkan keadilan. Ia menyebut warga Kampung Akuarium sebagai korban dari ketidakadilan.
“Kita akan berpihak pada mereka yang tersingkirkan, disingkirkan, terzalimi. Dan Kampung Akuarium adalah salah satu tempat yang paling autentik sebagai bukti betapa keberpihakan tidak adil pada mereka,” tutur Anies.
Dalam masa kepemimpinannya, Anies berkomitmen untuk membangun Jakarta bagi warga yang lemah, serta membantu mengurangi ketimpangan ekonomi.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
“Tujuan pembangunan adalah mengangkat yang di bawah untuk bisa lebih sejahtera, lebih makmur. Dan mereka yang dalam posisi lemah justru harus dapat perhatian lebih besar,” paparnya.
Anies mengatakan peristiwa di masa lalu di Kampung Akuarium menjadi bukti tidak adanya hati nurani manusia. Sebab, proses penggusuran dilakukan tanpa memperhatikan nasib warga yang telah lama menghuni kawasan tersebut.
“Ketika peristiwa ini terjadi, tidak ada hati nurani manusia yang tidak menangis menyaksikan peristiwa di sini. Akal sehat, hati nurani, harus dikunci untuk bisa mengerjakan apa yang terjadi di tempat ini,” kata dia.
Anies pun meminta agar peristiwa serupa tidak terulang kembali di kemudian hari. “Ini pelajaran bagi Republik Indonesia, dan ini pelajaran bagi kemanusiaan sedunia. Bahwa apa yang terjadi di Kampung Akuarium tidak boleh terulang di mana pun di Bumi Pertiwi ini,” ujarnya.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Setelah meninjau shelter atau tempat penampungan sementara warga korban penggusuran, Anies mengaku bahagia karena saat ini ia melihat warga di sana tidak lagi menangis karena duka, melainkan menangis karena terharu.
Sedikitnya 260-an warga korban gusuran pemerintahan Gubernur DKI Jakarta era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini menempati shelter-shelter yang dibangun Pemprov DKI Jakarta sembari menunggu pembangunan kampung susun permanen yang dijanjikan pemerintahan Gubernur Anies. (L/R11/RS2)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan