Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi kediaman sejumlah relawan atau kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang menjadi korban aniaya tindak kekerasan oleh oknum warga di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (3/2).
Dalam kunjungannya, Anies menjelaskan, korban mengalami memar-memar, luka dalam pada bagian kepala akibat benturan, pristiwa ini telah ditetapkan sebagai kasus, dan meminta semua pihak untuk tidak khawatir dalam menyikapinya.
“Kekerasan seperti ini dapat terjadi pada siapa saja, tidak harus pada Jumatik, tetapi pada siapa saja. Oleh karena itu, masyarakat apabila melihat potensi seperti ini, laporkan,” kata Anies.
Sehingga, kata Anies, kejadian seperti tidak terulang lagi. Ini kasus, maka jadikan ini pelajaran, problemnya bukan di Jumantik, justru Ibu-Ibu Jumantik ini mereka warga setempat, mereka bukan orang lain,” ujar Anies.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Pemprov DKI Jakarta akan melindungi para Jumantik dalam menjalankan tugasnya, yang dalam hal ini akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban hingga pulih kembali, di samping menindak pelakunya.
Pada kesempatan itu, Anies menegaskan, pada prinsipnya para relawan Jumantik setempat telah melakukan tugasnya dengan baik, sesuai SOP yang ada, dan aturan untuk melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang rutin dilakukan setiap hari Jumat di lingkungannya.
“33 ribu (Jumantik) beroperasi di 2.700 RW, peran Jumantik ini sangat penting di Jakarta, kejadian ini sepenuhnya bukan karena Jumantik bertindak tidak professional, Jumantiknya bertindak sesuai dengan aturan sesuai SOP, namun ada kasus di mana seorang warga merespons dengan cara yang tidak profesional. Nah, itu yang kemudian kita laporkan dan tindak pidana, ya harus diproses secara pidana,” paparnya.
Orang nomor satu di DKI itu sangat mengapresiasi kinerja para relawan Jumanti, karena masih tetap bertekad dan semangat menjalankan tugas dengan baik walau musibah menimpa mereka.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
“Kader Jumantik masih tetap semangat, (walau) mendapat kekerasan tidak sedikit pun gentar. Mereka justru ingin menunjukkan, tindakan kekerasan itu tidak menyurutkan semangat, tapi justru semakin tinggi semangatnya. Karena jumantik adalah garda terdepan, dan bila menyaksikan ada gejala sambutan yang kurang baik dari warga, maka segera laporkan,” katanya. (R/Ayu/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian