Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menghadirkan kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh pejalan kaki (pedestrian) di Jakarta dengan pembangunan dan revitalisasi jalur pedestrian.
“Pembangunan jalur pedestrian menjadikan pejalan kaki sebagai arus utama, mengedepankan kesetaraan bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta, mulai dari anak-anak, ibu hamil, lansia, hingga para penyandang disabilitas,” kata Anies kepada awak media di Balaikota Jakarta, Selasa (15/10).
Ia mengatakan, kesetaraan tersebut tercermin dari tersedianya ramp (bidang miring), guiding block (paving kuning di trotoar), hingga pemuatan instalasi dan aktualisasi karya seni di ruang-ruang terbuka yang bisa dinikmati setiap warga dengan bebas.
“Revitalisasi trotoar telah dilakukan sepanjang 134 kilometer sejak 2017 hingga 2019. Angka ini ditargetkan akan terus meningkat pada tahun 2020, di mana telah disiapkan revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer dengan anggaran optimal hingga Rp 1,1 triliun,” katanya.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Anies mengungkapkan, salah satu hasil revitalisasi trotoar yang dijadikan percontohan adalah trotoar di Jalan Sudirman – MH. Thamrin yang direvitalisasi pada 2017-2018. Jalur pedestrian tersebut didesain ramah bagi para penyandang disabilitas, termasuk adanya pelican crossing antar trotoar di sisi barat dan timur.
“Revitalisasi trotoar tahun 2019 diperluas hingga 51 titik di lima wilayah kota administrasi di DKI Jakarta, dengan total anggaran sekitar Rp 327 miliar. Revitalisasi trotoar antara lain di Jalan KH. Wahid Hasyim dan Sudirman-Thamrin, Jalan Sisingamangaraja hingga Jalan Fatmawati, Kawasan Velodrome, Jalan Daan Mogot, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Pluit Selatan Raya,” kata Anies.
Setidaknya, kata dia, terdapat 10 titik lokasi trotoar yang telah dan sedang direvitalisasi hingga akhir tahun 2019.
Trotoar-trotoar tersebut antara lain di Jalan Dr Satrio, trotoar di Jalan Otto Iskandardinata, trotoar di Jalan Matraman Raya, trotoar di Jalan Pangeran Diponegoro, trotoar di Jalan Kramat Raya dan jalan Salemba Raya, trotoar di Jalan Cikini Raya, trotoar di Jalan Latumenten, trotoar di Jalan Danau Sunter Utara, trotoar di Jalan Yos Sudarso, dan trotoar di Jalan Kemang Raya.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Anies mengatakan, revitalisasi trotoar dimulai dari penataan saluran drainase, penyeberangan sebidang, halte, Penerangan Jalan Umum (PJU), street furniture, hingga vegetasi.
Menurutnya, trotoar terintegrasi dengan moda transportasi, sehingga memberikan kenyamanan sekaligus mendorong warga beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
“Setelah pejalan kaki, kendaraan bebas emisi, diikuti kendaraan umum serta kendaraan pribadi. Perubahan paradigma ini tercermin dari revitalisasi trotoar yang terhubung dengan koridor bisnis, komersil, pariwisata, hingga transportasi publik dalam kerangka Transit Oriented Development (TOD),” katanya.
Menurut Anies, dengan menghadirkan pejalan kaki sebagai gagasan utama, menjadikan trotoar ini sangat nyaman untuk dilintasi. Lantai terbuat dari batu alam, berornamen lurik dan batik, serta yang terpenting ramah untuk penyandang disabilitas.
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
“Trotoar yang dibangun dengan dana kompensasi Kelebihan Lantai Bangunan (KLB) sebesar 360 miliar rupiah ini juga sudah memenuhi standar keamanan, yaitu adanya jalur hijau antara jalur pedestrian dan jalur kendaraan bermotor,” katanya. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini