Jakarta, MINA – Calon Presiden RI Anies Baswedan no urut 1 menilai Pilpres 2024 telah dilaksanakan tidak secara bebas, jujur dan adil.
Pandangan itu dia nyatakan ketika hadir dalam sidang gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 di hadapan delapan hakim MK, Rabu (27/3).
“Pertanyaannya apakah Pilpres 2024 telah dijalankan secara bebas, jujur dan adil? Izinkan kami jawab, tidak. Yang terjadi sebaliknya,” kata Anies.
Dia menyatakan, hasil penghitungan suara di Pemilu 2024 tidak mencerminkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: Presiden Prabowo Agendakan Hadir di KTT ASEAN ke-46 Kuala Lumpur
Anies mengatakan Pemilu 2024 diwarnai dengan intervensi oleh penguasa. Dia berharap majelis hakim konstitusi menganggap penting hal ini.
Dia menyebut penyimpangan yang terjadi dalam Pilpres 2024 terpampang secara nyata dan telah mencoreng.
Ia mengatakan independensi yang menjadi pilar pertama Pemilu justru tergerus oleh intervensi kekuasaan.
“Salah satunya penggunaan institusi negara yang memenangkan calon yang tak memenuhi kriteria ditetapkan,” kata dia.
Baca Juga: EduNation Fest 2025 Digelar, Jawab Tantangan AI dalam Pendidikan Islam
Anies juga menyinggung pengerahan aparat di daerah-daerah serta penyalahgunaan bantuan sosial selama Pilpres.
“Bansos yang sejatinya digunakan kesejahteraan rakyat jadi alat transaksional,” kata Anies.
Pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin mengajukan gugatan sengketa Pilpres 2024 yang ditetapkan KPU ke Mahkamah Konstitusi.
Mereka tidak menerima kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih suara paling banyak.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Rabu Ini Cerah Berawan, Berpotensi Hujan Sore Hari
AMIN meminta MK membatalkan ketetapan KPU mengenai hasil penghitungan suara Pilpres 2024. AMIN juga meminta pemungutan suara ulang di seluruh wilayah Indonesia. (R/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPD Juleha Lampung Utara Syiarkan Pentingnya Makanan Halal